SuaraJawaTengah.id - Momen hari raya Idul Fitri menjadi yang ditunggu bagi kelangan pekerja. Selain mendapatkan tunjangan hari raya (THR) juga kesempatan untuk pulang kampung atau mudik.
Apalagi beberapa tahun belakang, mudik sempat dilarang oleh pemerintah Indonesia. Hal itu saat terjadi pandemi Covid-19.
Yang menjadi pertanyaan adalah, tahun ini masyarakat akan menggunakan THR untuk apa?
Berdasarkan hasil survei dari Jenius, layanan bank digital milik PT Bank BTPN Tbk, menunjukkan terjadinya pergeseran alokasi dana THR di tahun 2024 dibandingkan tahun lalu. Mayoritas masyarakat memilih menggunakan dana tersebut untuk belanja kebutuhan Ramadan.
Baca Juga:Kreatif! Warga Banjarnegara ini Buat Kaligrafi dari Lem Tembak
Digital Banking Partnership Head Bank BTPN Febri Rusli mengatakan bahwa di tahun 2023 mayoritas masyarakat melek digital mengalokasikan THR-nya untuk menabung (41 persen). Sementara sebanyak 40 persen responden memilih menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadan dan 19 persen responden memilih menginvestasikan THR mereka.
“Kini (di tahun 2024), alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadhan naik 12 persen menjadi 52 persen. Sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29 persen dan 19 persen,” kata Febri dalam dikutip dari ANTARA pada Sabtu (30/3/2024).
Jenius mencatat, perubahan cara mengelola THR tersebut juga sejalan dengan pengakuan 58 persen responden yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat di Ramadan tahun ini.
Masyarakat mengalokasikan pengeluaran untuk sejumlah keperluan seperti membeli baju baru (43 persen), mudik (30 persen), zakat dan sedekah (30 persen), membeli makanan sahur dan buka puasa (29 persen), serta acara buka puasa bersama (29 persen).
Selain untuk keperluan Ramadhan, catat Jenius, masyarakat juga menggunakan THR mereka untuk melunasi cicilan atau utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, hingga membeli gadget atau barang elektronik.
Baca Juga:Empat Keutamaan Lailatul Qadar 1445 Hijriah, Jadi Malam Pengampunan Dosa
Sebagai informasi, survei bertajuk “Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadan & Jelang Idulfitri 2024” itu melibatkan 233 responden berusia 17-40 tahun dari berbagai wilayah Jabodetabek dan non-Jabodetabek. Survei tersebut dilakukan pada 28 Februari-18 Maret 2024.
Survei Jenius juga menunjukkan bahwa masyarakat mengantisipasi kebutuhan ekstra dengan memilih opsi pinjaman. Dibandingkan tahun 2023, jumlah masyarakat yang memilih opsi pinjaman meningkat sebesar 13 persen.
Jenius mencatat, sebanyak 35 persen dari responden berencana mengambil pinjaman selama bulan Ramadhan 2024 untuk berbagai keperluan, seperti untuk menyambut Lebaran (60 persen), modal usaha (46 persen), dan renovasi rumah (18 persen).