SuaraJawaTengah.id - Calon jamaah haji diminta untuk menyiapkan kebugaran fisik sebelum berangkat ke tanah suci. Hal itu karena cuaca panas tengah terjadi di Arab Saudi.
Hal itu diungkapkan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas usai mengecek kesiapan hotel, bus, dan dapur katering jamaah haji di Makkah, Rabu (8/5/2024).
Menag melakukan kunjungan kerja ke Tanah Suci untuk melakukan pengecekan akhir kesiapan sejumlah layanan yang akan diberikan kepada jemaah haji Indonesia.
"Saya minta jamaah haji menyiapkan fisik sebaik-baiknya. Haji ini ibadah fisik. Siapkan fisik terbaik. Jangan terlalu diforsir," kata Menag dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:10 Daerah Terpanas Indonesia Periode Oktober 2023, Nomor Satu Capai 39 Derajat Celcius
Gus Men, sapaan akrabnya mengungkapkan saat ini kondisi Arab Saudi di siang hari sedang panas, juga memiliki suhu yang tinggi.
"Cuaca sangat panas. Hari ini, 40 derajat. Ini belum puncak. Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat," ujarnya.
Untuk itu, selain menjaga fisik, Gus Men juga mengimbau para calon jamaah haji untuk makan makanan yang bergizi dan mengonsumsi vitamin, guna membantu jamaah dalam menjaga stamina.
Meski demikian, ia juga menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mempersiapkan pelayanan kesehatan bagi para jamaah haji yang dapat dimanfaatkan oleh para jamaah selama 24 jam.
"Jamaah jangan ragu menyampaikan hal apa pun kepada para petugas untuk bisa membantu jamaah," ucapnya.
Baca Juga:Penjelasan BMKG Mengapa Panas Terik di Jateng, Semarang Hampir 38 Derajat Celcius
Sejumlah ikhtiar menjaga kesehatan jamaah haji telah dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Sejak awal, Kemenag telah menetapkan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan biaya haji. Selain itu, Kemenag juga telah merilis senam haji.
Senam haji diisi gerakan sederhana yang diciptakan oleh para pakar senam sehat yang profesional pada bidangnya. Tujuannya, agar gerakan ini bisa dilakukan oleh seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk mereka yang lanjut usia.