Sejarah Panjang Majalah Magelang Vooruit, Strategi Para Etis Belanda Mempromosikan Tanah Koloni

Magelang memiliki sejarah menarik yang perlu diungkap, khususnya politik para kolonial Belanda, sempat ada media cetak majalah Vooruit

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 10 Mei 2024 | 09:26 WIB
Sejarah Panjang Majalah Magelang Vooruit, Strategi Para Etis Belanda Mempromosikan Tanah Koloni
Halaman depan majalah Magelang Vooruit edisi Februari tahun 1937. (Suara.com/ Angga Haksoro Ardhi).

Berselang 30 tahun setelah Undang-undang Desentralisasi disahkan tahun 1904, pemerintah kolonial merasa perlu mempromosikan “wajah baru” Hindia Belanda.

Koran-koran terbitan para etis seperti De Locomotief, selain memuat tulisan yang nantinya menjadi bahan bakar pergerakan nasional, juga diisi artikel yang menampilkan kemajuan peradaban di wilayah koloni.

Tulisan yang tidak dimuat De Locomotief, dicetak pada majalah atau koran lokal yang terbit terbatas setingkat kota praja atau kabupaten.

“Bisa dibilang tahun 1930-an itu masa keemasan media cetak di Hindia Belanda. Majalah Magelang Vooruit ini sifatnya lokal. Tidak memuat (artikel) daerah lain, hanya menunjukkan kemajuan Magelang,” kata Koordinator Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Priyana.

Baca Juga:Heboh karena Dikunjungi Jokowi dan Prabowo, Ini 5 Fakta Unik Bakso Pak Sholeh Magelang

Penanggung jawab majalah Magelang Vooruit yang diterjemahkan menjadi “Kemajuan Magelang” adalah Asosiasi-Vereeniging Magelang Vooruit.

Asosiasi ini dipimpin oleh Burgemeester (Walikota) Magelang, Ir R.C.A.F.J Nessel Van Lissa, dengan wakil F.J Eysenring yang saat itu menjabat Wakil Inspektur perusahaan kereta api Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschhappij (NISM).       

Sekretaris dipercayakan kepada seorang insinyur Belanda, N.J Hangelbroek. Sedangkan bendahara, dipegang H Hesselink, pedagang di Magelang yang diduga imigran asal Overijssel atau Gelderland, kota kecil di timur Belanda.

Salah satu tokoh kunci majalah lokal ini adalah H.J Sjouke, agen koran harian De Locomotief yang bertanggung jawab atas wilayah Magelang dan sekitarnya.

Selain bertanggung jawab mendistribusikan majalah, diduga kuat H.J Sjouke punya peran penting menentukan materi redaksi Magelang Vooruit.

Baca Juga:Mengingat Kembali Kisah Johannes Van Der Steur, Kompeni Belanda Asuh Ribuan Anak di Magelang

Sebagai koran pendukung gerakan etis, De Locomotief memiliki kepentingan menjaga propaganda politik di Hindia Belanda. Koran yang dibaca mayoritas orang kulit putih ini, merasa penting untuk mengabarkan perkembangan mutakhir koloni mereka.      

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak