Wali Kota Semarang Berharap Situasi Kondusif Tetap Terjadi Selama Pilakada 2024: Tidak Perlu Menjelekan Lawan!

Situasi kondusif pun diharapkan tetap terjadi saat pilkada di Kota Semarang berlangsung pada November 2024 ini

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 28 Mei 2024 | 07:24 WIB
Wali Kota Semarang Berharap Situasi Kondusif Tetap Terjadi Selama Pilakada 2024: Tidak Perlu Menjelekan Lawan!
Relawan dan pendukung yang ikut mengantar Hevearita Gunaryanti Rahayu mengembalikan formulir pendaftaran calon kepala daerah di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Sabtu (18/5/2024). [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Rangkaian pemilihan kepala daerah (Pilkada) mulai digelar. Tentu saja, dukungan masyarakat kepada pasangan calon nantinya bisa menghangatkan suhu politik di Kota Semarang

Situasi kondusif pun diharapkan tetap terjadi saat pilkada berlangsung pada November 2024 ini. 

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa masyarakat sudah banyak belajar berdemokrasi, termasuk menyikapi perbedaan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi, seperti pemilihan kepala daerah.

"Kami sih yakin Insya Allah masyarakat di sini sudah banyak belajar dari masa lalu, apalagi kemarin juga ada Pileg, Pilpres. Kan banyak perbedaan, tetapi kan masih kondusif," katanya, di Semarang, Senin (28/5/2024).

Baca Juga:Setelah Gerindra, Yoyok Sukawi Bertemu dengan Petinggi PKS, Sinyal Dukungan Maju di Pilwalkot Semarang?

Hal tersebut disampaikan Ita sapaan akrab Hevearita usai acara peluncuran maskot dan jingle pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang.

Ita berharap tahapan demi tahapan pilkada Kota Semarang 2024 bisa berjalan dengan lancar dan situasi berlangsung secara kondusif, sebagaimana pada penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.

"Siapa pun kan boleh mendaftarkan. Siapa pun nanti yang menjadi calon ya monggo, tapi tolong jaga kondusivitas, misalnya tidak perlu mungkin menjelek-jelekkan lawan, dan sebagainya," katanya.

Sejauh ini, ia menilai tahapan pilkada Kota Semarang 2024 berlangsung dengan lancar, dan saat ini dengan diluncurkan maskot dan jingle pilkada oleh KPU Kota Semarang.

"Ini tahapan dari mulainya proses pilkada. Minggu lalu sudah ada pelantikan PPK (panitia pemilihan kecamatan), kemudian tadi malam PPS (panitia pemungutan suara), dan hari ini peluncuran maskot dan jingle," katanya.

Baca Juga:Pilwalkot Semarang: Partai Gerindra Tertarik Usung Yoyok Sukawi Sebagai Wali Kota?

Calon independen sudah dipastikan tidak ada pada Pilkada Kota Semarang 2024 karena hingga tidak ada pendaftar hingga batas akhir penutupan pendaftaran pada 12 Mei 2024 pukul 23.59 WIB.

Untuk partisipasi pemilih, Ita berharap bisa meningkat dibandingkan Pilkada Kota Semarang 2020 yang mencapai 68 persen seiring adanya pandemi COVID-19 meskipun sudah cukup tinggi.

"Kami harapkan semuanya bisa lancar, sebagaimana sesuai tagline-nya, kan guyub, rukun, dan migunani (berguna). Harapannya, tagline itu yang harus melekat di hati masyarakat," katanya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menyampaikan bahwa tahapan pilkada akan terus berjalan, apalagi sudah ada pembentukan badan ad hoc, yakni PPK dan PPS.

"Kemarin kami ada pembentukan badan adhoc, yakni PPK, dan kemarin PPS tanggal 26 Mei ada 531 PPS Kota Semarang dilantik. Setelah ini kami akan melakukan pemutakhiran data pemilih," kata Nanda, sapaan akrabnya.

Untuk melakukan pemutakhiran data pemilih, kata dia, akan dibentuk panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) dengan melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih.

"Pantarlih itu kan upaya kami memastikan berapa jumlah DPT (daftar pemilih tetap), termasuk TPS. Kami juga akan melakukan pemetaan TPS karena tidak sama seperti Pemilu 2024. Pasti lebih kecil karena rencananya satu TPS kami batasi isinya maksimal 600 orang," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak