Suhu Dingin Terjadi di Jawa Tengah, Puncak Musim Kemarau?

Suhu dingin dirasakan di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Bahkan di kawasan dataran tinggi hingga mencapai suhu minus

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 16 Juli 2024 | 07:40 WIB
Suhu Dingin Terjadi di Jawa Tengah, Puncak Musim Kemarau?
Ilustrasi suhu (unsplash)

SuaraJawaTengah.id - Suhu dingin dirasakan di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Bahkan di kawasan dataran tinggi hingga mencapai suhu minus. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang menjelaskan bahwa hal itu dipengaruhi oleh puncak musim kemarau. Hal itu ditandai dengan suhu dingin.

"Beberapa hari terakhir ini, untuk wilayah Jateng bisa dijumpai suhu dingin, terutama pada malam hingga dini hari, menjelang pagi," kata prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang Noor Jannah Indriyani dikutip dari Semarang, Senin (16/7/2024).

Menurut dia, fenomena tersebut normal karena ketika memasuki puncak musim kemarau maka tutupan awal relatif kecil sehingga radiasi Bumi yang dipancarkan tidak memiliki hambatan atau penghalang.

Baca Juga:Marak Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jawa Tengah, Yoyok Sukawi Minta Kemendikbudristek Evaluasi

"Malam hari di mana radiasi Bumi dipancarkan itu tidak ada hambatan atau penghalang sehingga bumi lebih cepat mengeluarkan panasnya, dan untuk suhu di sekitar permukaan Bumi bisa lebih dingin daripada biasanya," katanya.

Ia memprakirakan puncak musim kemarau di wilayah Jateng terjadi pada Agustus-September 2024 dengan fenomena suhu dingin yang bervariasi di masing-masing daerah, bergantung dengan konturnya.

Untuk suhu paling rendah, kata dia, terjadi di wilayah pegunungan, seperti Dieng, Wonosobo, dan sekitarnya yang dimungkinkan mencapai nol derajat celsius, dibuktikan dengan dijumpai embun upas.

"Untuk wilayah Kota Semarang, kami prakirakan (suhu terendah) berkisar 21-22 derajat celsius. Kalau normalnya pas tidak dingin sekitar 24-25 derajat celsius," katanya.

Memasuki puncak musim kemarau, kata dia, fenomena suhu dingin, terutama saat malam hari dimungkinkan akan terus terjadi dan menjadi lebih sering pada Agustus-September 2024 untuk wilayah Jateng secara umum.

Baca Juga:Ini 5 Daerah di Jawa Tengah yang Terkenal dengan Kopi Enak

Meski masih musim kemarau seperti saat ini, kata dia, dimungkinkan juga terjadi hujan secara tiba-tiba, namun hanya bersifat lokal sebagai fenomena yang masih normal.

"Untuk hujan, terutama yang bersifat lokal dan wilayah-wilayah yang bertopografi tinggi, seperti di pegunungan itu masih akan sangat mungkin juga terjadi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini