SuaraJawaTengah.id - Pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) XIV akan diselenggarakan pada 23-25 Agustus 2024. Beragam persiapan pun mulai dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara,
"Persiapan DCF terus berproses sebagaimana sebelumnya karena memang sudah ke-14 kalinya. Mungkin besok Selasa (30/7), kami ada rapat dengan para stakeholders pemerintah dan semuanya di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara untuk rapat koordinasi terkait rekayasa jalan termasuk masukan-masukan lain," kata Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Alif Faozi dikutip dari ANTARA di Banjarnegara, Jumat (26/7/2024).
Bahkan, kata dia, beberapa divisi diperkirakan akan melakukan persiapan kegiatan seperti pembuatan panggung dan sebagainya mulai awal Agustus, pihaknya selaku panitia tidak mempunyai gudang berukuran besar, sehingga segala sesuatunya langsung dikerjakan di lokasi kegiatan.
Disinggung mengenai agenda kegiatan, dia mengakui adanya beberapa penambahan yang masih menunggu kepastian meskipun nantinya akan masuk dalam subacara seperti kegiatan terbang layang dan festival domba Batur.
Baca Juga:Wow! Dataran Tinggi Dieng Diajukan Sebagai Geopark Nasional
"Sementara untuk acara Kongkow Budaya dipastikan digelar pada hari terakhir penyelenggaraan DCF XIV. Jadi, kembali seperti beberapa DCF sebelumnya," katanya.
Terkait dengan pelaksanaan Ruwatan Massal Anak Berambut Gimbal yang menjadi acara unggulan setiap penyelenggaraan DCF, dia mengatakan acara digelar pada Sabtu (24/8) namun terbagi menjadi dua sesi karena adanya pemugaran Candi Srikandi yang berada di antara Candi Arjuna dan Candi Puntadewa.
Dengan adanya pemugaran candi tersebut, kata dia, kapasitas lokasi pencukuran anak-anak berambut gimbal tidak bisa maksimal seperti penyelenggaraan DCF XIII Tahun 2022.
"Kemungkinan nanti sesi pertama pada pukul 09.30-10.30 WIB, sedangkan sesi kedua pada pukul 10.30-11.30 WIB, sehingga pengunjung pun diatur menjadi dua sesi. Jadi nanti ada tanda khusus bagi pengunjung sesi pertama maupun sesi kedua," katanya.
Menurut dia, strategi tersebut diambil supaya pengunjung tidak berdesak-desakan dan merasa nyaman serta prosesi ruwatan dapat berjalan dengan hikmat.
Baca Juga:Diguyur Hujan Lebat, Ini Video Detik-detik Jalan di Kawasan Dieng Diterjang Banjir
Ia mengakui selama ini kompleks Candi Arjuna dijadikan sebagai lokasi ruwatan karena sesuai dengan konsep menyatukan peninggalan budaya benda dan nonbenda yang ada di Dieng.
- 1
- 2