Densus 88 Petakan Kampus Terpapar Paham Radikalisme, Undip Jadi Incaran?

Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri telah memetakan kampus, termasuk tempat ibadah masjid, musala di sekitar kampus sebagai lokasi deradikalisasi

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 27 Agustus 2024 | 12:07 WIB
Densus 88 Petakan Kampus Terpapar Paham Radikalisme, Undip Jadi Incaran?
Ilustrasi Densus 88. [Antara/Rony Muharrman]

SuaraJawaTengah.id - Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri telah memetakan kampus, termasuk tempat ibadah masjid, musala di sekitar kampus sebagai lokasi deradikalisasi. Di Jawa Tengah, salah satu lokasi yang digarap Densus adalah Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

“Berdasarkan catatan dan sejarahnya, ada benang merahnya. Di setiap kampus dan sekitarnya itu tetap kita lakukan pemantauan,” ungkap Kepala Subdirektorat Integrasi Koordinasi (Inkoor) Direktorat Identifikasi Sosial (Idensos) Densus 88/AT Polri Kombes Pol. Indra Kurniawan, Senin (26/8/2024).

Densus, sebut Indra, tidak bisa menyebutkan secara spesifik temuan yang ada. Namun, Densus menegaskan program deradikalisasi itu perlu dilakukan.

“Kita tidak bisa sebutkan spesifik (temuan, hasil pemantauan), tapi yang kita lakukan ini merupakan tanda sinyal bahwa program deradikalisasi ini harus dilakukan di Undip,” sambung Kombes Indra.

Baca Juga:Mahasiswi FK Diduga Lakukan Bunuh Diri, UNDIP Bantah Ada Perundungan

Kombes Indra menyebut timnya awal Agustus telah menemui sejumlah petinggi di kampus Undip untuk berdialog dan memaparkan langkah-langkah yang bisa dikerjakan bersama pada konteks deradikalisasi.

Ini seiring dengan perubahan pola di Densus 88/AT, yakni mengedepankan deradikalisasi dalam penanganan terorisme. Program deradikalisasi, sebut Kombes Indra, merupakan program pemolisian yang dikedepankan di tahun 2024 – 2029 oleh Mabes Polri.

Sebab itu, program deradikalisasi ini tidak bisa dilaksanakan hanya sendiri oleh Densus.

“Ini memerlukan banyak kerjasama dengan semua pihak, pendekatan pentahelix, ada lima komponen yang punya peran yang sama dalam program deradikalisasi ini salah satunya dari pihak akademisi,” jelasnya.

“Oleh karena itu kami berharap dari Pak Rektor, meningkat kesadarannya untuk membuat program-program yang aplikatif ke depannya dan itu bisa kita lakukan bersama, kita (Densus) siap melakukan pendampingan,” lanjut Kombes Indra.

Baca Juga:Mahasiswi Undip Diduga Bunuh Diri, Kemenkes Hentikan Program Studi Anestesi!

Diketahui, Undip sendiri sebelumnya telah mempunyai Tim Anti-Radikalisme Undip (Timaru).

Mantan Ketua Timaru M. Adnan membenarkan sebelumnya bersama beberapa pejabat kampus Undip ada pertemuan dengan Densus 88.

“Sudah saya pertemukan dengan ketuanya (yang menangani) yang baru sekarang, cuma namanya saya dengar sekarang berubah nggak Timaru lagi, nah itu yang agak mengaburkan, itu yang saya sayangkan,” kata M. Adnan saat ditemui di Kampus FISIP Undip, Tembalang Kota Semarang, Senin siang.

Tim Undip yang baru itu, sebut Adnan, tidak hanya mengurusi radikal teror, namun juga beberapa hal lain di antaranya soal narkoba.

“Itu yang nggak fokus. Kalau ada 3 masalah yang dihadapi ya bikin 3 wadah. Yang kompeten, untuk tangani masing-masing, kalau 3 persoalan digabung ditangani 1 orang padahal keahliannya di satu bidang, nggak fokus. Saya udah sarankan agar ini dikembalikan ke wadah yang lebih fokus. Nanti Mas Indra (Densus) bisa action, kerjasamanya bisa di situ,” lanjut M. Adnan

Sementara itu, di Kampus FISIP Undip Tembalang pada Senin pagi digelar bedah buku dan seminar bertajuk “Radikalisme – Terorisme: Problem Kekerasan Berbasis Agama dan Sketsa Kelompok Garis Keras di Dunia”. Buku yang dibedah karya M. Adnan berjudul “Kekerasan Berbasis Agama” dan Radikalisme dan Terorisme: Sketsa Kelompok-Kelompok Garis Keras di Dunia”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak