Sejarah Perayaan Hari Valentine, Dimulai Sejak Kapan?

Hari Valentine (14 Februari) rayakan cinta. Berasal dari legenda St. Valentine, ini kisahnya

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 04 Februari 2025 | 14:37 WIB
Sejarah Perayaan Hari Valentine, Dimulai Sejak Kapan?
Tanggal Berapakah Hari Valentine? (Unsplash)

Sejak saat itu, Hari Valentine dipandang sebagai hari untuk merayakan cinta romantis, dan gagasan ini semakin berkembang seiring waktu. Hari Valentine pun menjadi hari yang penuh makna bagi pasangan kekasih di seluruh dunia.

Tradisi Bertukar Kartu Cinta di Hari Valentine

Surat cinta sendiri sudah ada sejak lama. Jika legenda Santo Valentine benar, suratnya kepada putri sipir penjara mungkin termasuk sebagai valentine pertama.

Namun, para sejarawan menyebutkan bahwa valentine seperti yang kita kenal saat ini mulai muncul di Eropa dan Amerika Serikat pada abad ke-17. Valentine pada masa itu terinspirasi oleh tradisi Jerman dalam bertukar Freundschaftskarten atau kartu persahabatan.

Baca Juga:Sejarah Stadion Jatidiri, Stadion Andalan Warga Semarang yang Kini Resmi Berstandar FIFA

Valentine awal ini dibuat dengan tangan, sering kali sangat rumit dengan tambahan renda dan pita, dan diisi dengan pesan-pesan sentimental. Seiring berjalannya waktu, terutama dengan perkembangan teknologi percetakan dan sistem pos, kartu Valentine mulai diproduksi secara massal, dan perayaan ini berkembang menjadi industri yang besar.

Saat ini, menurut Hallmark, sekitar 145 juta kartu Valentine terjual setiap tahun, belum termasuk kotak-kotak berisi kartu yang sering digunakan di sekolah-sekolah.

Hari Valentine Menjadi Perayaan Global

Perayaan Hari Valentine yang dimulai di Eropa kini telah meluas ke seluruh dunia. Di berbagai negara, Hari Valentine tidak hanya dirayakan oleh pasangan kekasih, tetapi juga oleh teman, keluarga, dan orang-orang yang ingin mengekspresikan kasih sayang mereka. Di beberapa negara, seperti Jepang dan Korea Selatan, tradisi memberikan cokelat kepada orang-orang terdekat bahkan telah berkembang menjadi fenomena budaya yang besar.

Perayaan Hari Valentine juga berkembang dalam berbagai bentuk, baik yang bersifat komersial maupun personal. Toko-toko dan restoran menawarkan berbagai promo khusus, sementara orang-orang juga mulai mengadakan acara atau aktivitas spesial untuk merayakan momen ini. Meski ada kritik terhadap komersialisasi Hari Valentine, perayaan ini tetap menjadi momen penting untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada orang-orang terdekat.

Baca Juga:Renovasi Rp23 Miliar, Stadion Jatidiri Kini Berstandar FIFA!

Hari Valentine, yang dimulai sebagai perayaan Kristen dan Romawi kuno, telah berevolusi menjadi perayaan yang melampaui batasan agama dan budaya. Dari kisah Santo Valentine hingga festival Lupercalia, perayaan ini mengajarkan kita tentang pentingnya cinta dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, Hari Valentine bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga momen global untuk merayakan hubungan dan mempererat ikatan dengan orang-orang yang kita cintai.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini