Mengenal Sejarah Lebaran: Istilah Unik yang Hanya Ada di Indonesia

"Lebaran," istilah khas Indonesia untuk Idul Fitri & Adha, asal-usulnya beragam: tradisi Hindu, bahasa Betawi ("lebar"), Jawa ("lebar"), atau bahasa daerah lain

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 28 Maret 2025 | 10:09 WIB
Mengenal Sejarah Lebaran: Istilah Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Ilustrasi asal usul istilah lebaran di Indonesia. [ChatGPT]

Sementara itu, ahli bahasa dari Universitas Negeri Yogyakarta, Zamzani, meyakini bahwa istilah Lebaran berasal dari bahasa Jawa, di mana "lebar" memiliki arti selesai. Hal ini sejalan dengan konsep perayaan Idul Fitri yang menandai selesainya kewajiban puasa Ramadhan.

Dalam budaya Jawa, perayaan Lebaran juga sering dikaitkan dengan konsep "kupat lebaran," di mana masyarakat menyajikan ketupat sebagai simbol pengampunan dosa dan penyucian diri. Tradisi ini semakin memperkuat keterkaitan istilah "Lebaran" dengan budaya lokal yang sudah mengakar kuat di Indonesia.

4. Dari Berbagai Bahasa Daerah

Beberapa bahasa daerah di Indonesia juga memiliki kata dengan pelafalan mirip dan makna yang hampir serupa. Misalnya, dalam bahasa Sunda, "lebar" berarti melimpah, sedangkan dalam bahasa Madura, "lober" bermakna tuntas.

Baca Juga:Arus Mudik di Jateng Mulai Meningkat, Pemudik Diimbau Waspadai Cuaca

Ada teori yang menyebut bahwa tradisi perayaan Lebaran sudah ada sejak abad ke-15, diperkenalkan oleh Sunan Bonang, salah satu anggota Wali Songo.

Selain itu, dalam budaya masyarakat Jawa dan Sunda, perayaan ini juga dikaitkan dengan berbagai tradisi turun-temurun, seperti ngabuburit, nyadran, dan halal bihalal. Semua ini menunjukkan bahwa istilah "Lebaran" tidak hanya berkaitan dengan aspek religius, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Indonesia.

5. Istilah Lokal yang Berakar Kuat

Dari berbagai teori yang berkembang, Pusat Bahasa memastikan bahwa kata "Lebaran" adalah bagian dari bahasa lokal, bukan serapan dari bahasa asing. Istilah ini telah digunakan secara luas untuk menamai perayaan hari besar Islam di Indonesia, mencerminkan perpaduan antara ajaran agama dan budaya setempat.

Meskipun di berbagai negara lain, perayaan Idul Fitri lebih dikenal dengan istilah Eid al-Fitr, masyarakat Indonesia tetap mempertahankan istilah Lebaran sebagai identitas tersendiri. Tradisi yang menyertainya, seperti mudik, halal bihalal, dan bagi-bagi angpao atau THR, semakin memperkuat eksklusivitas istilah ini di Indonesia.

Baca Juga:Harga Tiket Pesawat Jakarta-Semarang 29 Maret 2025 Tak Masuk Akal,Bisa Sampai Rp7,7 Juta

Dengan berbagai versi asal usul ini, istilah "Lebaran" tetap menjadi bagian dari identitas budaya Islam di Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun.

Terlepas dari asal katanya, Lebaran bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momentum bagi masyarakat untuk saling memaafkan, mempererat tali silaturahmi, serta berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini