Dalam hadits riwayat Muslim, Aisyah RA berkata bahwa Nabi SAW menikahinya dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal.
Jadi, menikah di bulan Syawal bukan hanya budaya, tetapi juga memiliki dasar sunnah. Namun tentu saja, tanggal pelaksanaan bisa disesuaikan agar tidak berbenturan dengan hari-hari sibuk silaturahmi.
3. Melakukan Silaturahmi
Syawal identik dengan momen silaturahmi. Walau disyariatkan kapan pun, silaturahmi di bulan Syawal menjadi sangat istimewa karena penuh nuansa saling memaafkan dan mempererat persaudaraan.
Baca Juga:Puncak Arus Mudik di Jateng Diperkirakan Terjadi Sabtu Pagi, Ahmad Lutfi Minta Pemudik Hati-hati
Mengunjungi kerabat, tetangga, atau teman lama bisa membuka pintu rezeki, memperpanjang umur, serta meluruhkan dosa-dosa kecil. Senyum dan sapaan hangat yang diucapkan juga termasuk bagian dari sedekah ringan di bulan Syawal.
4. Melantunkan Takbir
Takbir adalah ciri khas datangnya Syawal. Takbir Idul Fitri dimulai sejak malam 1 Syawal hingga menjelang sholat Ied. Suara takbir yang berkumandang menggetarkan hati dan menjadi bentuk dzikir kepada Allah SWT.
Meskipun dianjurkan malam sebelum Idul Fitri, takbir juga bisa dilanjutkan di rumah, dalam perjalanan, atau di mana pun yang memungkinkan, selama tempatnya suci dan pantas.
5. I’tikaf (Jika Belum Sempat Saat Ramadhan)
Baca Juga:Sejarah Ketupat, Simbol Lebaran yang Jarang Diketahui
Jika kamu belum sempat beri’tikaf di bulan Ramadhan, bulan Syawal adalah waktu yang tepat untuk menggantinya. I’tikaf adalah berdiam di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT, diisi dengan sholat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an.