Pelabuhan Tanjung Emas Diterjang Banjir: Ini Penyebab dan Upaya Penanggulangannya!

Tembok penahan laut Pelabuhan Tanjung Emas jebol akibat cuaca ekstrem & air pasang (23/5/25). Aktivitas pelabuhan tetap berjalan

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 24 Mei 2025 | 16:17 WIB
Pelabuhan Tanjung Emas Diterjang Banjir: Ini Penyebab dan Upaya Penanggulangannya!
Perbaikan sementara tembok laut jebol di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu (24/5/2025). (ANTARA/I.C. Senjaya)

Direktur Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Hariadi, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut, selain karena pasang air laut yang tinggi, kerusakan terjadi pada tanggul penahan air.

“Air pasang tinggi dan ada tanggul penahan yang jebol,” ungkap Hariadi.

Menurutnya, perbaikan sementara telah dilakukan oleh pihak Pelindo. Ia menambahkan, banjir akan mereda seiring surutnya air laut.

Kepala Seksi Peralatan BPBD Jawa Tengah, Kholid Zakaria, menyampaikan bahwa tembok pembatas laut yang jebol memiliki panjang sekitar 20 meter. Ia memastikan bahwa banjir tidak mempengaruhi seluruh aktivitas pelabuhan.

Baca Juga:Awas Banjir Rob! Pesisir Jawa Tengah Diminta Waspada, Cek Tanggalnya

“Yang terdampak mulai area laut sampai bongkar muat kontainer,” jelasnya.

Untuk langkah darurat, kata Kholid, petugas telah menutup bagian tembok yang jebol dengan kantong-kantong pasir guna menahan aliran air lebih lanjut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga memberikan pernyataan terkait kejadian ini.

Ia menyampaikan bahwa upaya penanganan awal telah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Kota Semarang, dan pihak Pelindo.

“Saya sudah koordinasi dengan Pelindo, ini tidak mempengaruhi operasional angkutan barang maupun orang di Pelabuhan Tanjung Emas,” kata Luthfi saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.

Baca Juga:BMKG Prediksi Udara Kabur di Semarang, Waspadai Potensi Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa Tengah

Gubernur menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, tembok penahan yang jebol bukan merupakan tanggul utama, melainkan bagian dari struktur penahan air laut yang ambruk karena curah hujan tinggi dan naiknya air rob.

Menurutnya, tembok tersebut roboh sepanjang kurang lebih 25 meter.

“Itu bukan tanggul, itu penahan air. Karena curah hujan terlalu tinggi, sehingga air rob-nya naik. Akibatnya, sekitar 25 meter tembok penahan air ambruk,” jelasnya.

Ahmad Luthfi menyebutkan bahwa perbaikan total akan dilakukan setelah kondisi air pasang surut.

Untuk saat ini, tim gabungan telah mengambil langkah cepat di lapangan dengan memasang karung pasir sebagai penghalang sementara.

“Setelah air pasang itu surut, akan kita perbaiki secara bersama-sama. Kita dari BPBD, Pelindo, dan unsur-unsur lain sudah di sana semua,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak