Asal Usul Tahu Gimbal Semarang: Dari Dapur Peranakan hingga Ikon Kuliner Legendaris

Mengungkap sejarah lengkap Tahu Gimbal Semarang, kuliner legendaris yang lahir dari akulturasi budaya Jawa-Tionghoa. Simak asal-usul nama, filosofi, dan rahasia kelezatannya

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:17 WIB
Asal Usul Tahu Gimbal Semarang: Dari Dapur Peranakan hingga Ikon Kuliner Legendaris
Tahu Gimbal makanan khas semarang. (Instagram/@cabemicin)
Baca 10 detik
  • Tahu Gimbal adalah hasil akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa yang lahir di Semarang pada abad ke-19.
  • Nama 'gimbal' berasal dari bentuk bakwan udang yang acak dan juga melambangkan filosofi persatuan rasa.
  • Popularitasnya meroket sejak 1970-an, dipelopori oleh pedagang legendaris dan kini menjadi ikon kota.

Berbagai elemen dengan tekstur dan rasa berbeda—lembutnya tahu dan lontong, renyahnya gimbal udang, segarnya irisan kol—berpadu secara selaras di bawah siraman saus yang sama.

Dua pemilik warung 'Tahu Gimbal Haji Edy' dan 'Tahu Gimbal Pak Edi Asli' saling mengklaim sebagai pelopor. Rabu (1/11/2023) [Suara.com/Ikhsan]
Dua pemilik warung 'Tahu Gimbal Haji Edy' dan 'Tahu Gimbal Pak Edi Asli' saling mengklaim sebagai pelopor. Rabu (1/11/2023) [Suara.com/Ikhsan]

Popularitas Tahu Gimbal mulai meroket secara masif pada dekade 1970-an. Kemunculan para pedagang legendaris, seperti H. Edy di kawasan Taman Menteri Supeno, menjadi titik balik yang mengangkat status Tahu Gimbal dari sekadar jajanan jalanan menjadi kuliner wajib coba bagi siapa pun yang mengunjungi Kota Semarang.

Hingga hari ini, Tahu Gimbal terus bertahan melintasi zaman. Dari gerobak sederhana di pinggir jalan hingga menjadi menu andalan di restoran modern, hidangan ini membuktikan bahwa rasa otentik yang lahir dari sejarah panjang akan selalu memiliki tempat istimewa di hati para penikmatnya.

Baca Juga:7 Fakta Menarik tentang Kampung Mangut di Semarang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak