6 Fakta Mengejutkan Tentang Lontong, Si Legenda Kuliner Nusantara!

Lontong, nasi padat bungkus daun pisang, berakar dari ketupat dan dakwah Islam. Jadi hidangan perayaan, punya variasi daerah, proses pembuatan tradisional

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 08:45 WIB
6 Fakta Mengejutkan Tentang Lontong, Si Legenda Kuliner Nusantara!
Ilustrasi lontong bungkus daun. [Freepik.com/Sri Widyowati]
Baca 10 detik
  • Lontong berakar dari tradisi dakwah Islam abad ke-15, diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga di Jawa.
  • Lontong menjadi simbol kebersamaan dalam perayaan dan memperkuat identitas sosial masyarakat Indonesia.
  • Variasi daerah seperti lontong balap dan lontong sayur menegaskan kekayaan budaya kuliner Nusantara.

SuaraJawaTengah.id - Kuliner Indonesia kaya ragam, dan salah satu yang paling dikenal adalah lontong, nasi yang dipadatkan, dibungkus daun pisang, lalu dikukus hingga menjadi silinder yang bisa dipotong-potong.

Di balik tampilan yang sederhana, lontong ternyata memiliki akar sejarah, budaya, dan identitas nasional yang kuat.

Sebagaimana dikutip dari YouTube SerbaID lontong mulai dikenal di Jawa setelah masuknya Islam, sekitar abad ke-15 hingga ke-17, hingga kemudian menjadi bagian tradisi kuliner Nusantara.

Berikut enam fakta menarik tentang lontong yang layak kita pahami bersama.

Baca Juga:7 Rekomendasi Nasi Rames Murah Rp5 Ribuan di Semarang

1. Awal Mula dari Ketupat, Dikaitkan dengan Dakwah Islam

Lontong memiliki kaitan erat dengan ketupat, makanan beras yang dikemas dalam anyaman janur kelapa muda dan dikukus. Kedua makanan ini menggunakan bahan dasar yang sama yaitu beras dan bungkus daun alami.

Menurut keterangan sejarah, ketika agama Islam mulai menyebar di Pulau Jawa khususnya melalui upaya dakwah para wali makanan seperti ketupat dan lontong mulai digunakan sebagai bagian dari pendekatan budaya. 

Salah satu tokoh yang disebut-sebut adalah Sunan Kalijaga yang menurut beberapa catatan memperkenalkan lontong kepada masyarakat Jawa sebagai bagian dari dakwahnya.

Dengan demikian lontong tidak hanya makanan tetapi juga bagian dari warisan budaya yang menghubungkan agama, masyarakat dan tradisi kuliner.

Baca Juga:6 Makanan Indonesia yang Ternyata Peninggalan Belanda

2. Lontong Menjadi Hidangan Perayaan dan Simbol Kebersamaan

Seiring berkembangnya waktu, lontong berubah dari makanan harian menjadi hidangan penting dalam acara-acara khusus seperti syukuran, Lebaran dan acara keluarga.

Nama lontong mulai populer sebagai pengganti nasi putih dan bagian tradisi setelah penyebaran Islam ke Jawa. Hadirnya lontong dalam berbagai jamuan menunjukkan bahwa makanan ini menjadi simbol kebersamaan dan identitas bersama.

Kebiasaan saling berbagi lontong dalam perayaan menggambarkan nilai sosial seperti gotong royong dan kehangatan yang khas masyarakat Indonesia.

3. Variasi Daerah yang Bermacam-macam Menguatkan Identitas Lokal

Salah satu hal menarik tentang lontong adalah bagaimana satu jenis makanan berkembang menjadi banyak varian di berbagai daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak