- Banyak Gen Z kesulitan finansial bukan karena gaji kecil, tapi karena kebiasaan uang yang salah arah.
- Solusinya: catat pengeluaran, pisahkan rekening, terapkan 50-30-20, investasi, dan hindari flexing.
- Kunci bebas finansial bukan besar gaji, tapi disiplin, konsistensi, dan keputusan cerdas setiap hari.
30% untuk keinginan (hiburan, nongkrong, nonton, langganan game atau streaming)
20% untuk tabungan dan investasi
Dengan pola ini, kamu tetap bisa bersenang-senang tanpa merasa bersalah, tapi juga tetap membangun masa depan finansial yang kuat. Jika bisa menabung lebih dari 20%, itu jauh lebih baik.
Kebiasaan ini terlihat sederhana, tapi kalau dilakukan secara konsisten, kamu akan terkejut melihat betapa stabilnya keuanganmu. Tidak ada lagi panik di akhir bulan karena uang habis sebelum waktunya.
Baca Juga:Mahfud MD Minta Generasi Milenial dan Z tidak Lakukan Transaksi Pinjol, Ini Alasannya
4. Mulai Investasi dari Sekarang, Bukan Nanti
Banyak Gen Z berpikir investasi itu hanya untuk orang kaya atau mereka yang sudah mapan. Padahal justru karena kamu masih muda, waktu adalah aset terbesar.
Semakin cepat kamu mulai, semakin besar hasil yang bisa kamu nikmati berkat efek bunga majemuk (compound interest).
Bayangkan kalau kamu mulai investasi Rp100.000 per bulan hari ini. Dalam 10 hingga 20 tahun, nilainya bisa tumbuh jauh lebih besar dibanding jika kamu menunda dan baru mulai saat penghasilan besar.
Tidak perlu langsung ke instrumen rumit. Mulailah dari yang mudah dan berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang, tabungan emas digital, atau reksa dana syariah jika kamu ingin sesuai prinsip halal. Yang penting adalah mulai dulu, sekecil apa pun nominalnya.
Baca Juga:Cerita Generasi Z dengan Upah Pas-pasan di Kota Semarang: Berjibaku Cari Pekerjaan Sampingan
5. Hindari Gaya Hidup Kompetitif dan Budaya Flexing
Media sosial sering jadi sumber tekanan finansial terselubung. Saat orang lain pamer liburan, gadget baru, atau nongkrong di kafe hits, kita jadi tergoda untuk ikut-ikutan supaya tidak terlihat “ketinggalan zaman”.
Masalahnya, kalau kamu terus mengikuti tren ini, kamu tidak lagi hidup dari penghasilanmu sendiri, tapi dari penilaian orang lain. Lama-lama, kamu bisa kehilangan arah keuangan dan kelelahan mental karena terus merasa harus tampil sempurna.
Daripada menghabiskan uang untuk mengikuti gaya hidup orang lain, lebih baik investasikan untuk pengembangan diri. Ikut kursus, belajar skill baru, atau mulai bisnis kecil. Kekayaan sejati bukan dari apa yang kamu tunjukkan di media sosial, tapi dari apa yang kamu miliki ketika tidak ada yang melihat.
Lima kebiasaan sederhana tadi mencatat pengeluaran, memisahkan rekening, menerapkan prinsip 50-30-20, mulai investasi sedini mungkin, dan menjauhi budaya flexing bisa jadi fondasi menuju kebebasan finansial sebelum usia 30.
Bebas finansial bukan tentang seberapa besar gajimu, tapi seberapa baik kamu mengelola kebiasaan kecil setiap hari. Mulailah dari hal yang paling mudah dan realistis. Pilih satu atau dua kebiasaan dulu, lalu jalankan dengan konsisten.