SuaraJawaTengah.id - Deni Priyanto, terdakwa kasus mutilasi dengan korban PNS Kemenag yang menghebohkan warga Banyumas pada Bulan Juli 2019 lalu menyatakan penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarga korban KW melalui surat yang ditulis tangannya sendiri.
Sembari sesengukan, Deni mencoba membacakan surat yang ditulis sebanyak empat rangkap ini dalam proses persidangan. Ia hanya sanggup membacakan dua kalimat lalu dilanjutkan oleh penasihat hukum terdakwa.
"Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang selalu merahmati dan memberkati kita semua dalam rangka proses persidangan saya ini. Pertama-tama, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang mulia hakim dan jaksa penuntut umum atas segala kebijaksanaan dan kesabaran selama proses persidangan saya ini. Dan juga, saya ingin mengungkapkan rasa penyesalan saya dari lubuk hati saya yang paling dalam atas kekilafan saya dan dengan penuh ketulusan dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya sangat memohon maaf dan sangat mengharapkan semoga seluruh keluarga almarhumah sekiranya mampu untuk memafkan saya," tulis Deni Priyanto yang dibacakan dalam persidangan pada Selasa (10/12/2019).
Selama proses persidangan berlangsung, terdakwa berulang kali menghela nafas panjang dengan posisi menunduk dan menangis saat mendengar pembacaan surat yang ditulisnya sendiri.
"Yang mulia hakim yang saya hormati, Saya percaya dalam proses persidangan ini akan menghasilkan keadilan untuk saya. Sebagaimana mestinya yang akan saya jalani nantinya, namun dalam proses persidangan saya mohon maaf jika ada hal-hal yang saya berat hati dalam proses persidangan. Sebagai contoh, dalam proses pembuatan berita acara pemeriksaan sejujurnya saya tidak diperbolehkan untuk membaca hasil pembuatan berita acara pemeriksaan tersebut oleh penyidik dan ternyata ada perbedaan dengan keterangan saya dalam berita acara pemeriksaan tersebut dan saya pun ditekan untuk menandatangani berita acara pemeriksaan tersebut tanpa membacanya terlebih dahulu," tulis Deni.
"Kalau boleh saya mengaku dalam surat dakwaan saya sejujurnya tidak sesuai dengan apa yang saya lakukan sebagai bahan pertimbangan salah satu kalimat dalam surat dakwaan yang berbunyi, bahwa korban masih bergerak-gerak dan belum meninggal kemudian saya memukul kembali. Padahal pada kenyataannya waktu itu korban sudah meninggal, pada saat saya melakukannya pertama kali," lanjut surat Deni.
Pada akhir surat tersebut, Deni memohon dan mengharapkan kemurahan hati hakim memberikan keringanan hukuman dengan alasan menjadi tulang punggung keluarga dari ibu, istri dan ketiga anaknya.
Untuk diketahui, Deni Priyanto dituntut hukuman mati oleh JPU karena melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap PNS Kemenag yang mayatnya ditemukan di Kecamatan Tambak Banyumas. PN Banyumas menggelar sidang pada Selasa (10/12/2019) dengan agenda pembacaan pledoi kuasa hukum terdakwa.
Kontributor : Anang Firmansyah
Baca Juga: Temukan Fakta Berbeda, Kuasa Hukum Pelaku Mutilasi Minta Keringanan Hukuman
Berita Terkait
-
Temukan Fakta Berbeda, Kuasa Hukum Pelaku Mutilasi Minta Keringanan Hukuman
-
Sidang Kasus Mutilasi PNS Kemenag, Terdakwa Lemas Dituntut Hukuman Mati
-
Sidang Kasus Mutilasi di Banyumas, Istri Terdakwa Mengaku Merasa Dikhianati
-
Sidang Lanjutan Kasus Mutilasi di Banyumas, Istri Tersangka Jadi Saksi
-
Sidang Perdana Kasus Mutilasi di Banyumas, Deni Dituntut Pasal Berlapis
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota