SuaraJawaTengah.id - Air susu dibalas air Tuba', perasaan itu mungkin yang dirasakan oleh aktivis mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes). Bola panas dugaan kasus plagiasi oleh Rektor Unnes Fathur Rakhman kini justru berdampak buruk pada para aktivis mahasiswa.
Niat baik para aktivis untuk mendorong agar kasus dugaan plagiasi tersebut cepat selesai malah dibalas dengan kebijakan represi dan intimidasi. Bahkan, beberapa mahasiswa didatangi ke rumahnya oleh pejabat kampus dan diancam dicabut Beasiswa Bidikmisinya.
Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes Muhammad Fajar Ahsanul Hakim mengatakan, kebijakan represi pejabat Unnes sudah terjadi saat BEM memfasilitasi debat terbuka antara rektor Unnes, Fathur Rakhman dengan Sucipto Hadi Purnomo soal dugaan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo.
Saat itu, pihaknya sudah mendapatkan izin untuk menggunakan ruang Gedung Graha Cendikia FT Unnes. Namun, tiba-tiba dari pihak kampus membatalkan secara sepihak pemijaman ruangan tepat saat hari dilaksanakannya acara debat pada 20 Febuarai 2020.
Baca Juga: Rektor Unnes Tantang Balik Sucipto Debat Soal Penghinaan Terhadap Presiden
"Wakil Dekan III FT Wirawan, tiba-tiba mengantarkan surat pembatalan peminjaman tempat Gedung Graha Cendikia FT secara mendadak tanpa keterangan apapun," katanya saat ditemui Suara.com di Semarang, Senin (9/3/2020).
Tidak sampai di situ, pascadebat, Fajar dihubungi Wakil Rektor III Abdurrahman untuk bertemu dengannya pada pukul 11.00 WIB. Namun Fajar menolak karena sedang perjalanan menuju Demak untuk pulang.
"Tidak berselang lama, diam-diam ternyata Wakil Dekan III FE Kus Muryanto mengikutinya hingga sampai Demak. Padahal saya tidak pernah bilang ke Wakil Dekan III FE, kalau saya akan ke Demak. Saat itu, saya hanya bilang ke Wakil Rektor III. Bahkan, saat itu saya tidak bilang mau pulang ke rumah, hanya bilang ke Demak," paparnya.
Karena mengetahui sedang diikuti, Fajar mempercepat laju kendaraannya hingga Wakil Dekan III FE yang mengikutinya kehilangan jejaknya. Saat itu, Fajar langsung ke rumah kakeknya karena kebetulan sedang acara, sementara yang di rumah merupakan ibu Fajar.
"Saat bertemu dengan ibu saya, apa yang dibicarakan lebih mengarah ke tendensius, seperti memperingatkan anaknya untuk hati-hati, ada banyak ancaman dan lain sebagaimanya. Arahnya agar ibu saya menjaga agar dia tidak salah langkah, nama baik kampus harus dijaga, hati-hati masa depannya kurang baik dan lain sebagainya," katanya.
Baca Juga: Pakar Linguistik UGM: Dosen Unnes yang Dinonaktifkan Cenderung Hina Jokowi
Senasib dengan Fajar, Wakil Presiden BEM KM Unnes Didik Armansyah juga mengalami perlakuan serupa. Tindakan represi dan intimidasi oleh pihak kampus tidak hanya lakukan kepadanya namun juga dilakukan kepada keluarganya.
Berita Terkait
-
TIM PPK ORMAWA HIMA BK UNNES Adakan Pelatihan Kurikulum dan Buku Panduan
-
Belajar Dari Kasus Bunuh Diri Mahasiswi Unnes, Jangan Terlambat Minta Bantuan Saat Alami Masalah Kesehatan Mental
-
Akhir Hidup Mahasiswa Unnes, Copycat Suicide Bisa Jadi Pemicu
-
Daftar Kampus yang Masih Buka Jalur Mandiri, Pendaftaran Sampai Akhir Juli
-
Daftar Kampus Buka Jalur Mandiri dengan Nilai UTBK 2023, Unpad hingga Unnes, Berapa Biaya Pendaftaran?
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya