"Orang tua kamu berpesan agar kamu kuliah, karena bila Beasiswa Bidikmisimu dicabut, ibumu tidak sanggup membiayai. Kamu ke Jogja yang menyuruh dan yang membiayai siapa? Kamu telah membela orang yang salah," imbuhnya.
Bahkan sebelum bertolak ke Jogja, ia dan Fajar, sempat disidang dikelilingi seluruh Wakil Dekan III dan staf kemahasiswaan pada Senin 24 Febuari 2020. Sebenarnya, pada tanggal 21 Febuari mereka sudah mendapatkan panggilan.
Saat disidang, mereka disuruh untuk diam, menurut para dekan, mahasiswa tidak perlu ikut politik. Mahasiswa fokus saja ke akademik dan prestasi. Bahkan, saat itu juga terdapat beberapa dekan yang mangaku bahwa mereka juga ditekan oleh atasan.
"Saya sempat bertanya, bapak-bapak di sini juga mantan aktifis, saya kira paham juga dinamika yang ada. Apakah bapak juga diancam dari atasan? Saat itu, terdapat beberapa Wakil Dekan III yang mengaku dichat dan juga ditekan oleh pihak kampus dengan perkataan kotor seperti, 'Wakil Dekan Goblok' karena tidak bisa mengondisikan mahasiswanya. Namun saat itu mereka tidak memberi tahu yang chat, dia hingga mengeluarkan kata-kata kotor di grup tersebut. Mereka mengaku seperti itu," ungkapnya.
Pasca dari Jogja, sekitar 18 mahasiswa yang ikut ke Jogja,16 mahasiswa diantaranya telah dipanggil oleh masing-masing dekan. Menurutnya, semua yang kelihatan di foto saat perjalanan ke Jogja dipanggil.
Beruntung terdapat grup bagi anggota yang ikut ke Jogja, ia memberi saran jika ada yang mendapat perlakuan represif dari Wakil Dekan III agar bisa menghubunginya.
"Nah semenjak itu, mulai banyak yang menghubunginya karena telah dipanggil oleh Wakil Dekan III. Akhirnya ia memberikan saran agar jangan bertemu dulu,karena ia tau jika mahasiswa tersebut bertemu dengan Wakil Dekan III tanpa didampingioleh temannya atau BEM Fakultas ia akan mendapatkan intimidasidari pihak kampus," ucapnya.
Setelah dari Ombudsmen dan UGM, Fajar dan Didik menerima laporan positif bahwa proses analisis dugaan plagiasi disertasi sudah selesai. Bahkan, rektor UGM memberi kepastian batas maksimal pengumuman hasil sampai 1 April 2020.
Sampai berita ini diterbitkan, Suara.com sudah berusaha untuk menghubungi Wakil Dekan III FE Kus Muryanto dan Wakil Dekan III FT Wirawan. Namun, keduanya belum merespon.
Baca Juga: Rektor Unnes Tantang Balik Sucipto Debat Soal Penghinaan Terhadap Presiden
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
UGM Tak Kunjung Ketuk Palu, Pelapor Dugaan Plagiasi Dilaporkan Ke Polisi
-
Grudug Kantor ORI, BEM Unnes Minta Kejelasan Kasus Palgiarisme Rektornya
-
Tempat Debat Rektor Unnes Vs Sucipto Dibatalkan Secara Sepihak Oleh Kampus
-
SA UGM Beri Rekomendasi, Dugaan Plagiasi Rektor Unnes akan Segera Diputus
-
Kamis Malam, BEM Unnes Fasilitasi Debat Rektor Fathur dengan Dosen Sucipto
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota