SuaraJawaTengah.id - Suka duka menjadi relawan pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Jatisari kerap dirasakan Juri, lelaki berumur 73 tahun warga Sumber Mulyo, Kelurahan Jatisari, Kota Semarang.
Laki-laki tua berkulit hitam itu tak pernah mengeluh meski tak mendapatkan gaji. Sampai saat ini, ia sudah memakamkan sekitar 250 jenazah Covid-19.
Meski umur tak lagi muda, Juri tak pernah mengeluh. Setiap kali ada jenazah Covid-19 yang harus dimakamkan, ia selalu siap meski waktunya tengah malam.
"Sejak pertama jenazah Covid-19 dimakamkan, saya sudah jadi relawan. Sampai hari ini, jadi saya tau dari awal sampai sekarang itu ceritanya seperti apa," jelasnya, Senin (19/10/2020).
Saat ini, Juri hanya mengandalkan pesangon dari keluarga jenazah untuk menafkahi keluarga. Namun, tak jarang ia harus ikhlas bertugas tanpa dibayar, lantaran keluarga jenazah tak memberi uang pesangon.
"Kalau dikasih pesangon Alhamdulillah, kalau tidak dikasih juga nggak papa, pokoknya saya ikhlas" katanya.
Agar tak boros, ketika waktu istirahat Juri terpaksa pulang ke rumah untuk makan siang maupun makan malam. Seingatnya, dulu untuk makan pernah disediakan namun sekarang tak pernah diberi.
"Lumayan ngirit kalau pulang ke rumah. Kan rumanya lumayan dekat," ucapnya.
Meski begitu, Juri mengaku sering lupa makan lantaran jenazah yang dimakamkan lumayan banyak. Beberapa kali jenazah yang datang juga bersamaan. Dalam sehari, rata-rata ia memakamkan tiga sampai enam jenazah.
Baca Juga: Budayawan Asal Tegal Luncurkan Buku Berjudul ''Kandha Tanda''
"Kalau jenzah Covid-19 yang datang bersamaan bisa lupa makan," imbuhnya.
Bahkan, seringkali Juri terpaksa begadang sampai subuh untuk menunggu jenazah yang bakal dikuburkan. Menurutnya, jenazah Covid-19 yang diantar oleh pihak rumah sakit rata-rata ketika tengah malam.
"Rata-rata rumah sakit itu ngantarnya ketika tengah malam, kalau tidak ya saat dini hari," terangnya.
Karena sering memakamkan jenazah Covid-19, Juri mengaku sempat mimpi memakamkan jenazah Covid-19. Saat itu memakamkan banyak jenazah.
"Sampai terbawa mimpi malahan. Saat itu saya seperti mengubur banyak jenazah," ucapnya sambil tertawa.
Meski sudah memasuki usia senja, keluarga Juri mendukung apa yang dilakukannya. Malahan, seringkali Juri menjadi sumber informasi setiap kali ada mobil ambulan yang datang ke TPU Jatisari.
Tag
Berita Terkait
-
Pendemo UU Cipta Kerja Disebut Klaster Covid-19, KSPI: Ada yang Janggal
-
Tak Hanya di Blora, Petani di Sragen Juga Meninggal Karena Jebakan Tikus
-
Serem! Muncul Makam Misterius di Boyolali, Ini Maksudnya
-
Golden Dragon Replika Moyang Sepeda Modern
-
Kisah Sariman, Positif Covid-19 Jadi Tertib Lakukan Protokol Kesehatan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota