Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 19 Oktober 2020 | 14:37 WIB
Juri relawan pemakaman jenazah Covid-19 saat menyiapkan malam di TPU Jatisari (Suara.com/Dafi Yusuf) 

Bahkan, seringkali Juri terpaksa begadang sampai subuh untuk menunggu jenazah yang bakal dikuburkan. Menurutnya, jenazah Covid-19 yang diantar oleh pihak rumah sakit rata-rata ketika tengah malam.

"Rata-rata rumah sakit itu ngantarnya ketika tengah malam, kalau tidak ya saat dini hari," terangnya.

Karena sering memakamkan jenazah Covid-19, Juri mengaku sempat mimpi memakamkan jenazah Covid-19. Saat itu memakamkan banyak jenazah.

"Sampai terbawa mimpi malahan. Saat itu saya seperti mengubur banyak jenazah," ucapnya sambil tertawa.

Baca Juga: Budayawan Asal Tegal Luncurkan Buku Berjudul ''Kandha Tanda''

Meski sudah memasuki usia senja, keluarga Juri mendukung apa yang dilakukannya. Malahan, seringkali Juri menjadi sumber informasi setiap kali ada mobil ambulan yang datang ke TPU Jatisari.

"Keluarga mendukung, tak ada yang menjauhi saya karena saya serig memakamkan jenazah Covid-19. Malahan banyak yang bertanya kepada saya," katanya.

Setelah selesai pemakman jenazah Covid-19 Juri pun tidak lepas tangan, ia tetap membersihkan maupun memperbaiki jika ada makam yang rusak. 

Ia merasa hal tersebut telah menjadi tanggung jawabnya meski tidak dibayar. 

"Kemariin malam ada makam yang amblas karena hujan, akhirnya saya perbaiki," imbuhnya.

Baca Juga: 8 Bulan Masa Pandemi, Begini Suka Duka Penggali Kubur Jenazah Covid-19


Juri relawan pemakaman jenazah Covid-19 saat menyiapkan malam di TPU Jatisari (suara.com/Dafi Yusuf) 

Load More