Hingga saat ini, sekira 30 tahun masih bertahan dan menjadi oleh-oleh pilihan para wisatawan atau pemudik.
Untuk wijen sendiri, selain hasil kreasi moyangnya. Dalam tradisi Budaya Tiongkok merupakan rempah penghangat badan. Wijen juga jadi aroma pewangi agar dinikmati lebih gurih dan harum.
"Jadi asalnya itu kan salah satu jajanan pasar, lalu dimodifikasi kasih wijen, sebagai pewangi dan penghangat badan saat dinikmati," tuturnya.
Tiap tahun para pemudik pun rela mendatangi outletnya meski berada di tengah kota dan tengah perkampungan. Bahkan sudah banyak pelanggan pemudik yang selalu datang karena sudah paham rasa moaci Gemini Kentangan.
Baca Juga:Pudak dan Otak-otak Bandeng Khas Gresik Diburu Pemudik Untuk Oleh-oleh
"Pemudik ada dari Jawa Barat, Jakarta, Bandung, Jawa timur, Surabaya kesini. Kami juga banyak saling kenal sama pelanggan pemudik tersebut karena sudah datang berkali-kali saat mudik lebaran," ujarnya.
Untuk pemudik atau wisatawan, tak usah khawatir untuk tidak kebagian stok moaci Gemini Kentangan. Saat-saat Lebaran akan disediakan lebih dari tiga sampai lima kali stok dari hari biasanya.
"Stok setiap hari bisa 100 dus tiap varian, kalau Lebaran bisa tiga sampai lima kali persediaan. Mulai ramai sejak H-7 sampai nanti H+7, " tukasnya.
Meski tidak membuka cabang, moaci Gemini Kentangan juga tersedia di beberapa agen yang ada di pusat oleh-oleh di Kota Semarang, di Bandara Ahmad Yani, Stasiun Tawang, stasiun, dan kafe-kafe.
Kontributor : Adam Iyasa
Baca Juga:Pesanan Semprong Membludak, Ngadiyem Banyak Tolak Pelanggan