SuaraJawaTengah.id - Kompleks resosialisasi Argorejo atau yang lebih dikenal dengan Lokalisasi Sunan Kuning di Kota Semarang Jawa Tengah, akhirnya urung ditutup sebelum Hari Kemerdekaan RI ke-74.
Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tetap bakal melakukan Lokalisasi Sunan Kuning tersebut pada akhir bulan ini.
"Tadinya akan ditutup 15 Agustus, namun kami targetkan akhir Agustus ini sudah ditutup," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi seperti dilansir Antara di Semarang, Rabu (14/8/2019).
Diakui Hendrar, kendala yang dialami pihaknya ada pada proses penyiapan dana untuk tali asih para warga binaan yang merupakan wanita pekerja seks di kompleks tersebut.
Baca Juga:Kisah Pramuria Sunan Kuning, Dari PL Karaoke Hingga Layani 15 Tamu Semalam
Ia menjelaskan alokasi dana tali asih untuk warga binaan Sunan Kuning dianggarkan dalam perubahan APBD 2019. Sementara, perubahan APBD 2019 tersebut masih dalam tahap evaluasi oleh Gubernur Jawa Tengah.
Ia mengharapkan proses evaluasi perubahan APBD tersebut bisa segera diselesaikan dan ditetapkan perdanya oleh DPRD Kota Semarang. Hendrar sendiri tidak menjelaskan secara detil besaran tali asih yang akan diberikan.
"Angka pastinya di Dinas Sosial," katanya.
Namun demikian, setelah penutupan kompleks Sunan Kuning akan menjadi tempat yang bersahabat bagi masyarakat. Selain itu, para mantan penghuni Sunan Kuning juga bisa mandiri dan bebas dari usaha yang sifatnya prostitusi.
Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kota Semarang berencana menutup kompleks resosialisasi Argorejo sebelum 17 Agustus 2019. Bahkan, rencana tersebut mendapat tentangan dari penghuni yang telah lama bergantung dari kehidupan Lokalisasi Sunan Kuning yang telah berlangsung puluhan tahun. (Antara)
Baca Juga:Desahan Hati Penghuni Sunan Kuning