Cerita Hebat Bocah Asal Sragen Peraih 700 Piala, Kini Jadi Guru Cilik

Dari berbagai ajang dan piala yang diraihnya, Celyn juga bisa menabung uang hingga Rp 80 juta

Bangun Santoso
Jum'at, 08 Mei 2020 | 09:37 WIB
Cerita Hebat Bocah Asal Sragen Peraih 700 Piala, Kini Jadi Guru Cilik
Sebanyak 700-an piala terpajang di tiga etalasi besar setinggi tiga meter di ruang tamu rumah Elvaretta Cicelyana Yocelyn, 10, di P Perumahan Margoasri Gang 12 RT 036/RW 009, Puro, Karangmalang, Sragen, Kamis (7/5/2020). (Tri Rahayu/Solopos)

Ia pernah mengajar di Kelas III saat masih duduk di Kelas II. Dari sekian siswa SD itu, ada sejumlah siswa yang maju lomba menggambar dan mewarnai di SMK Kristen Sragen. Dua anak kelas III yang diajari Celyn berhasil membawa piala juara II dan III serta Celyn sendiri membawa piala juara I.

Celyn yang bercita-cita jadi dokter itu belajar mewarnai kali pertama berupa gambar sapi di kebun. Gambar itu diwarnai dengan pensil warna (crayon) dengan warna gradasi yang indah. Salah satu gambar karyanya yang unik berupa gambar bercerita, yakni gambar anak yang membatik, menjemur batik, hingga kain batiknya digunakan penari saat pentas tadi dengan iringan gamelan.

Cerita itu disajikan Celyn dalam satu bingkai gambar yang menarik dengan ukuran kertas A4. “Ide-ide itu dari saya sendiri. Termasuk pemilihan warnanya. Setiap maju lomba, saya dan bapak selalu latihan dulu,” katanya.

Selama ikut lomba, Celyn pernah tidak mendapat juara. Bagi dia, ketika tak menang di lomba dianggap bukanlah rezekinya. Dari 700-an piala itu, 75% di antaranya merupakan piala juara I, sisanya juara II dan III.

Baca Juga:Bos Pabrik Keset Dikarantina Virus Corona di Rumah Angker Sragen

Joko pun tak menyangka putrinya memiliki bakat terpendam itu. Ia selalu mendukung Celyn dan mengantarnya saat ikut lomba kemana-mana, seperti ke Jogja, Semarang, Jawa Timur, dan seputaran Soloraya.

“Saat mengajar di sekolah itu, ada siswa yang keberatan karena contoh gambar yang diberikan Celyn terlalu rumit dan detail. Saya terkesan saat ikut lomba tingkat nasional pada April 2019 lalu di Semarang. Waktunya hanya satu jam. Orang tua diberi jarak cukup jauh untuk melihat anaknya yang ikut lomba. Ya, dedekan juga dan akhirnya selesai. Celyn pun dapat juara I,” ujarnya.

Perlombaan yang diikuti Celyn itu hampir setiap Sabtu dan Minggu. Informasi lomba itu didapat orangtua Celyn dari grup Whatsapp (WA). Meskipun ada pandemic Covid-19 pun, Celyn tetap mendapat undangan untuk mengikuti lomba menggambar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini