Begitu juga saat dimintai keterangan melalui aplikasi WhatsApp.
Sekretaris PWM Jateng, Wahyudi, mengatakan penutupan Gedung Muhammadiyah Jateng dilakukan sebagai bentuk antisipasi setelah ada satu karyawan yang dinyatakan reaktif Covid-19 melalui rapid test.
“Beberapa hari lalu kan memang kami minta karyawan, terutama yang usianya di atas 50 tahun untuk rapid test. Kebetulan ada satu yang reaktif. Tapi belum positif, karena hasil tes swab-nya belum keluar. Ya [penutupan] sebagai antisipasi saja,” ujar Wahyudi saat dihubungi Solopos.com, Kamis malam.
Wahyudi menyayangkan bocornya informasi penutupan Gedung Muhammadiyah Jateng tersebut.
Baca Juga:Pecah Rekor Lagi, 597 Orang Positif Corona di DKI Hari Ini
Padahal, seharusnya informasi itu hanya diperuntukan bagi internal kader Muhammadiyah Jateng.
“Tapi, kok sampai diunggah di Facebook. Itu kan harusnya informasi hanya untuk kalangan internal,” tegasnya.
Wahyudi mengungkapkan memang pernah ada salah satu pengurus PWM Jateng yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Namun, pegurus itu saat ini sudah sembuh dari Covid-19.