SuaraJawaTengah.id - Dokter Achmad Yani mengaku masih tak terima Yulia, istrinya dibunuh secara keji oleh tersangka Eko Prasetyo. Sebab, Yani tak mengira jika istrinya harus pergi selama-lamanya dengan cara dibunuh secara sadis.
Hal itu diungkap Yani saat dihadirkan dalam rilis kasus pembunuhan istrinya yang digelar di Mapolres Sukoharjo, Jumat (23/10/2020)
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah jenazah Yulia ditemukan sudah dalam kondisi hangus terbakar di dalam mobil pribadinya di kawasan Sugihan, Bendosari, Sukoharjo, Selasa (20/10/2020) malam.
"Saya tidak mengira-ngira sampai mengambil nyawa dengan cara seperti itu. Terus terang saya tidak terima," kata Yani seperti dikutip dari Solopos.com--media jaringan Suara.com, Minggu (25/10/2020).
Baca Juga:Kronologi Pembunuhan Kerabat Jokowi, yang Dikira Kecelakaan Mobil
Yani mengaku awalnya mendapat kabar mobil istrinya terbakar.

"Awalnya kami tahunya mobil terbakar, tapi tenyata ada istri saya ikut dibakar," kata dia dengan mata yang berkaca-kaca.
Dia bersyukur pelaku sudah tertangkap berikut motifnya perbuatannya juga telah terungkap. Keluarga, lanjutnya, kini lega. Yani tidak menduga istrinya meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Dokter Yani pun meminta pelaku diganjar dengan hukuman yang seberat-beratnya. Yani meminta pelaku dihukum mati.
"Dari keluarga berharap saja pelaku bisa dihukum seberat-beratnya karena sudah mengambil nyawa dengan sengaja. Kalau saya pribadi terus terang tidak terima. Saya meminta pelaku dihukum mati," ucap Yani.
Baca Juga:Ada Kemungkinan Pelaku Pembunuhan Yulia Lebih dari Satu, Ini Kata Kapolda
![Jenazah Yulia diberangkatkan dari Rumah Duka ke Thiong Ting, Jebres, Solo.[Suara.com/RS Prabowo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/21/41395-jenazah-yulia-diberangkatkan-dari-rumah-duka-ke-thiong-ting.jpg)
Utang Piutang