Status Merapi Siaga, 125 Warga Magelang Mulai Mengungsi

Warga magelang yang mengungsi dari tiga desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 06 November 2020 | 15:13 WIB
Status Merapi Siaga, 125 Warga Magelang Mulai Mengungsi
Warga rentan di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun dievakuasi. (suara.com/ Angga Haksoro Ardhi). 

SuaraJawaTengah.id - Ratusan warga di tiga desa kawasan rawan bencana (KRB) III di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang mulai dievakuasi ke daerah pengungsian. Total pengungsi sementara mencapai 125 jiwa. 

Hal ini terkait ditingkatkannya status Merapi dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) pada Kamis (5/11/2020).

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, proses evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi situasi kritis.

Evakuasi diutamakan untuk warga rentan seperti ibu hamil dan menyusui, balita, lansia, serta penyandang disabilitas.

Baca Juga:Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Rentan di Magelang Mulai Mengungsi

"Kami melakukan antisipasi agar ketika terjadi situasi kritis tidak menimbulkan banyak korban. Evakuasi ke desa-desa penyangganya (sister village)," kata Nanda di Ruang Command Center, Setda Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020).

Data sementara yang dikumpulkan oleh Kecamatan Dukun, jumlah warga yang diungsikan dari Desa Krinjing mencapai 125 orang. Sekitar pukul 10.00 WIB para pengungsi dibawa ke lokasi pengungsian di Desa Deyangan, Kec Mertoyudan.

Sedangkan jumlah warga rentan di Desa Paten diperkirakan mencapai 153 jiwa yang akan diungsikan ke Desa Mertoyudan, Kec Mertoyudan.

Untuk Desa Ngargomulyo pengungsi diperkirakan mencapai 130 jiwa yang akan diungsikan ke Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.

"Ini dapat berubah sewaktu-waktu. Mungkin bisa bertambah melihat situasi dan kondisinya. Semoga kondisi Merapi bisa melandai lagi."

Baca Juga:Evakuasi Pedagang di Lereng Merapi

Koordinator Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Desa Krinjing, Ari Kenang Riyadi mengatakan, warga yang diungsikan berasal dari Dusun Trono, Pugeran, dan Trayem.

Jumlah pengungsi rentan terbanyak berasal dari Dusun Trayem sebanyak 53 orang. Sedangkan Dusun Trono (25 orang) dan Pugeran (25 orang).

"Evakuasi ternak akan dilakukan setelah kita menyelamatkan seluruh warga. Nantinya tetap akan jadi prioritas evakuasi," ujar Ari Kenang.

Berdasarkan pengamatan SuaraJawaTengah.id di lokasi evakuasi. Cuaca di puncak Merapi terpantau cerah.

Masyarakat masih melakukan aktivitas seperti biasa seperti mencari rumput untuk ternak dan berkebun.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini