"Hati saya bergetar merasa kaget tidak bisa ngapa-ngapain. Saya tidak menerima uangnya. Tidak menjual, tidak meminjam uang kok ada kabar sawah saya mau disita," kata Mbah Tun dengan menitihkan air matanya.
Mbah Tun berharap keadilan akan berpihak kepadanya. Meski telihat tegar, berkali-kali Mbah Tun sakit karena memikirkan tanah yang hendak disita. Meski begitu, Mbah Tun tetap terus berjuang mendapatkan sawahnya.
"Ya mungkin karena berfikir terlalu keras saya jadi sering sakit-sakitan," ujarnya.
Jika sawah tersebut tetap disita, ia bingung tak lagi punya pegangan untuk mencari nafkah bagi dirinya di usia senja. Apalagi, tanah tersebut sangat berharga karena peninggalan suami tercintanya.
Baca Juga:Pagi Ini, Gubernur Jateng Hingga Tokoh Agama Disuntik Vaksin Covid-19
"Kalau di sita, saya tidak punya pegangan. Padahal saya sebenarnya ingin mandiri agar tidak merepotkan anak," ujarnya.
Kontributor : Dafi Yusuf