SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota Semarang membuat trobosan baru dalam hal transportas. Kini warga Kota Semarang bisa naik Bus Trans Semarang dengan hanya membayar menggunakan botol plastik.
Program tersebut akan beraku selama sebulan penuh, tepatnya pada 8 Juni hingga 6 Juli 2021. Program tersebut diberlakukan untuk menyambut Hari Transportasi Nasional yang jatuh pada 8 Juni.
"Setiap Selasa warga Kota Semarang dapat menikmati layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang secara cuma-cuma," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono kepada Suara.com, Jumat (4/6/2021).
Dia menyebutkan, program tersebut berlaku untuk semua kalangan tanpa terkecuali. Satu orang penumpang berhak menikmati layanan Trans Semarang hanya dengan membawa botol ataupun gelas plastik dengan ukuran tertentu.
Baca Juga:Bersiap! Kota Semarang Bakal Tampung Pasien Covid-19 Asal Kudus
"Uji coba ini akan diberlakukan setiap hari Selasa selama bulan Juni 2021," katanya.
Menurutnya, hal ini senada dengan kebijakan Pemerintah Kota Semarang yang memberlakukan larangan bagi seluruh ASN di jajaran Pemkot Semarang untuk menggunakan pribadi maupun roda empat setiap hari Selasa.
"Mereka diharuskan bisa naik angkutan umum atau online," ujarnya.
Ada tiga ukuran gelas dan botol plastik yang bisa ditukarkan di empat Shelter keberangkatan. Untuk menikmati program tersebut, setiap penumpang mesti menukarkan tiga botol plastik berukuran 1.500 ml, atau lima botol plastik berukuran 330 ml.
"Petugas BRT juga menerima penukaran gelas plastik berukuran 220 ml sebanyak 10 buah per orangnya," imbunya.
Sementara itu, untuk satu galon air minum dapat ditukarkan dengan dua tiket penumpang. Selain menukarkan botol plastik, warga Kota Semarang juga bisa menggunakan Trans Semarang secara gratis dengan membawa tanaman hidup dalam pot atau polybag.
Baca Juga:Berkunjung ke Kota Semarang, Bisa Coba Tahu Gimbal Legendaris Pak Ali
"Program penukaran botol plastik atau tanaman tersebut dapat dilakukan di Shelter BRT Balai Kota, Simpang Lima, Imam Bonjol, dan Elisabeth," paparnya.
Tujuan program tersebut ditujukan untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi sehingga mengurangi kemacetan di Kota Semarang. Selain itu, seluruh karyawan jajaran Dishub/BRT tiap hari Selasa juga diwajibkan membawa tanaman untuk ditanam di lingkungan Kantor Dishub, dan terminal.
"Seluruh karyawan jajaran Dishub/BRT lebih kurang berjumlah 1480 orang tiap hari Selasa diwajibkan masing-masing membawa tanaman," ujarnya.
Kontributor : Dafi Yusuf