Tiga Jam Langsung Ludes, Ini Rahasia Pecel Buatan Pak Gito Khas Demak

Selain pecel, Gito juga menyediakan aneka gorengan yang baru digoreng dan gudangan.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 03 Agustus 2021 | 09:46 WIB
Tiga Jam Langsung Ludes, Ini Rahasia Pecel Buatan Pak Gito Khas Demak
Pecel Pak Gito di Kabupaten Demak jadi buruan warga. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Belakangan sempat ramai diperbincangkan pecel buat Gito warga Demak yang ludes hanya dalam waktu tiga jam. Bahkan, untuk mendapatkan pecel buatannya itu, pembeli rela antri berjam-jam.

Warung pecel buatan Gito tersebut biasanya mulai buka jam 5 sore dan habis jam 8 malam. Jika dilihat, pecel buatan Gito itu memiliki keunikan dibandingan dengan pecel pada umumnya.

Untuk menambah kenikmatan pecel buatannya tersebut, Gito mennambahkan pete cina dan bunga turi. Selain itu, dia juga mempunyai racikan bumbu pecel sendiri agar rasa pecel buatannya itu mempunyai ciri khas.

"Warung pecel ini saya namakan warung pecel Mbok Siti, yang membedakan itu pada bumbunya," jelasnya saat ditemui di Jalan Pemuda, Kabupaten Demak, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga:Keren! Seniman Asal Demak, Lukis Soekarno dan KH Maimoen Zoebair dengan Pelepah Pisang

Selain mempunyai rasa yang berbeda dengan pecel yang lain, untuk menikmati pecel buatannya tersebut cukup merogoh kocek Rp 5 ribu. Harga yang cukup murah untuk menikmati pecel buatan Gito.

"Kalau pecel harganya cuma Rp 5 ribu saja," ujarnya.

Selain pecel, Gito juga menyediakan aneka gorengan yang baru digoreng dan gudangan. Hal itu membuat pembeli semakin lahap untuk menikmati pecel dan gudangan di warung miliknya.

"Di sini juga ada gorengan anget. Banyak juga yang pesen, " imbuhnya.

Dia menambahkan, selama pemberlakuan PPKM Darurat ini pihaknya terpaksa mengurangi pegawai di warung miliknya. Biasanya, dia dibantu 3 karyawan lain untuk jualan karena harus mengurangi stock makanan karena keterbatasan waktu.

Baca Juga:Catat Lur! Ini 7 Lokasi dan Tata Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Demak

"Tapi ini harus dikurangi  jadi dibantu dua pelayan. Selain itu, beberapa makanan jumlahnya juga harus dikurangi karena waktunya berkurang," ucapnya.

Salah satu pembeli, Ida Rahmawati mengaku sudah mejadi langganan. Dia sengaja datang lebih awal agar tak antri lebih lama. Setiap kali pulang kerja, dia menyempatkan untuk mampir ke warung milik Gito.

"Kalau saya kan kantornya dekat ya, jadi sekalian mampir," imbuhnya.

Dia mengaku suka dengan pecel buatan Gito. Menurutnya, pecel tersebut memmpunyai rasa yang berbeda dengan pecel-pecel yang lain. Tak jarang, keluarga yang ada di rumah minta dibelikan pecel buatan Gito.

"Biasanya orang rumah itu pada titip. Selain itu, gorengan di sini kan anget-anget ya. Jadi enak," ucapnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini