SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Semarang Hendra Prihadi memastikan Kota Semarang siap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai besok Senin (30/08/2021).
Kabar baik bagi para siswa tersebut disampaikan Hendi melalui unggahan video di akun instagram pribadinya.
"Insyaallah sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri terkait turunnya level PPKM Kota Semarang. PTM atau Pembelajaran Tatap Muka dilaksanakan besok tepatnya tanggal 30 Agustus 2021," ujar Hendi melalui akun @hendraprihadi.
Lantas Hendi mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada. Terutama menjaga protokol kesehatan lantaran Covid-19 belum berakhir.
Baca Juga:Pemprov DKI Targetkan Buka Seluruh Sekolah pada November 2021
"Patut dijaga bersama karena pandemi Covid-19 belum selesai. Jangan menjadi euforia semata. Kesempatan pendidikan tatap muka atau PTM harus didukung pemahaman dan disiplin protokol kesehatan yang ketat," tegasnya.
Sontak ungguhan video yang telah disukai ribuan kali itu menuai perhatian warganet. Tak sedikit warganet yang justru mengaku khawatir.
Pasalnya ada beberapa siswa sekolah yang belum sepenuhnya mendapatkan vaksin atau herd immunity. Hal itu jelas sangat rawan tertular Covid-19.
"Ada kekuatiran untuk tingkat dasar, anak2 belum vaksin, dalam 1 kelas siswa banyak dan bangku berhimpitan," ucap akun @fista**.
''Dulu ngelepas anak berangkat sekolah seneng, tapi sekarang kayak nganter perang ya Allah," kata akun @fethy.
Baca Juga:PTM di Bandar Lampung Tunggu PPKM Level 3
''Anak sekolah banyak yang belum divaksin. Jadi ragu saya mengirim anak kembali ke sekolah," sahut akun @arkadia**.
"Pak tolong semua anak sekolah divaksin dulu baru sekolah tatap muka. Karena sampai saat ini belum semua sekolah mendapatkan fasilitas vaksinasi," timpal akun @venny.
Mendengar keluhan beberapa warganet diatas, Hendi pun menjelaskan bahwa orang tua siswa memiliki hak untuk menolak PTM. Nantinya siswa tetap mengikuti pembelajaran daring seperti biasanya.
''Kalau ngga yakin boleh sekolah daring Bu," jawab Hendi.
Sementara itu, sebagian besar warganet lainnya mengaku bersyukur dan bahagia. Akhirnya sekolah-sekolah kembali dibuka.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan