Kantor Wali Kota Semarang Akan Pindah ke Gunungpati, Semarang Tenggelam

Itulah yang digambarkan seniman lukis asal Kota Semarang, Andreas (70).

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 11 September 2021 | 14:14 WIB
Kantor Wali Kota Semarang Akan Pindah ke Gunungpati, Semarang Tenggelam
Andreas ketika menjelaskan makna dari lukisannya. [Suara.com/Dafi Yusuf]

Pendapat Pakar

Departemen Sistem Air Terpadu dan Tata Kelola pada IHE Delft Institute for Water Educatio, Michelle Kooy mengatakan,  pesisir Kota Semarang akan hilang dalam waktu 10 tahun yang akan datang jika tak ada perubahan.

"Initergantung dengan pilihan-pilihan yang diambil oleh pemangku jabatan,"  bebarapa waktu yang lalu.

Selain itu, dia mengingatkan agar Pemerintah Kota Semarang membuat perencanaan  dan arah kebijakan yang sesuai dengan kondisi daerah di Kota Semarang, terutama yang ada di kawasan pesisir.

Baca Juga:Sopir Truk Tangki Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tembalang

"Pemerintah  harus membuat kebijakan yang sesuai dengan  kondisi di daerah-daerah pesisir," ucapnya.  

Sejak Oktober 2020 - Januari 2021, Konsorsium Ground Up yang terdiri dari akademisi dan kelompok masyarakat sipil (IHE Delft Institute for Water Education, University of Amsterdam, Universitas Gadjah Mada, Amrta Institute dan KruHA) melakukan penelitian mengenai akses terhadap dan risiko terkait air di Kota Semarang.

Menurutnya, beberapa temuannya relevan dengan kejadian banjir yang terjadi di Semarang pada awal Februari 2021. Penelitian dilakukan di enam lokasi yang ditentukan berdasarkan beberapa kriteria spesifik.

"Yaitu zona air tanah (kritis, rentan dan aman), akses terhadap jaringan PDAM, risiko banjir dan amblesan tanah. Metode yang digunakan adalah survey dengan 319 responden yang berada di 6 lokasi terpilih dan dilengkapi dengan observasi lapangan dan studi literatur," paparnya.

Penemuan pertama yang relevan dengan banjir yang baru saja terjadi adalah ketergantungan Semarang yang besar pada air tanah untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari 79,7 persen.

Baca Juga:PSIS Semarang Siapkan Bonus Besar Jika Kalahkan Persija Jakarta

"Dari 79,7 persen tersebut, sebanyak 48.6 persen menggunakan air tanah dalam (ATDm) dan 31.1 persen menggunakan air tanah dangkal (ATDl)," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini