SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya surat edaran PKK Kota Salatiga yang berisikan soal aturan berpakaian perempuan mematik perhatian publik.
Surat edaran PKK Kota Salatiga tersebut salah satunya diketahui dari unggahan foto di akun twitter @tubirfess belum lama ini.
Dalam foto itu menampilkan surat edaran PKK Kota Salatiga ditunjukkan kepada jamaah pengajian dari tingkat kota hingga RT/RW.
Surat edaran tersebut berupa imbauan wajib kepada warga Salatiga khususnya perempuan agar berpakaian lebih tertutup. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi segala bentuk kekerasan pada perempuan.
Baca Juga:Viral Video Mesum Pasangan Pelajar 35 Detik Beredar, Polisi Lakukan Penyelidikan
Mengingat kasus kekerasan anak dan perempuan di Kota Salatiga sendiri dua tahun belakangan ini meningkat. Rinciannya pada tahun 2020 tercatat 9 anak dan perempuan yang mengalami kekerasan.
Sedangkan pada tahun 2021 korban kekerasan pada anak dan perempuan mengalami peningkatan. Tercatat sepanjang tahun 2021 terdapat 13 anak dan 10 perempuan mengalami kekerasan.
Atas dasar itulah PKK Kota Salatiga menerbitkan surat edaran tersebut. Selain meminta perempuan berpakaian tertutup saat berpergian maupun di dalam rumah.
Surat edaran tersebut juga mengatur hal-hal lainnya seperti harus ada pemisah kamar laki-laki dan perempuan (kecuali suami-istri).
Sontak unggahan surat edaran tersebut langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang memperdebatkan mengenai imbauan yang tercantum dalam surat edaran PKK Kota Salatiga.
Baca Juga:Salatiga Diguncang Gempa Bumi, Benda-benda yang Digantung Bergoyang
"Cewek mulu yg disuruh ini itu. Suruh cowok juga dong buat jaga pandangan, jaga sikap, jaga nafsu. Lemah amat jadi cowok," ujar akun @pasipapa**.
"HADEH baju mulu yg disalahin. Baru aja kemarin ada kasus santri yg dilecehin guru pesantren. Dipikir itu santriwati selama ini pake bikini apa ya hhhh bukannya melek malah makin tutup mata kalo ini tu murni salah pelaku. Bukan korban apalagi baju korban," tutur akun @pdll**.
"Oke, secara objektif ini lumayan bagus buat meminimalisir korban. Tapi kok gak ada pencegahan biar ga jadi pelaku kekerasan? Kok laki-lakinya ga ada tugas juga? Badut! Wajibkan juga orang buat kontrol nafsunya, kontrol emosinya, jangan bisanya cuma nyalahin korban," kesal akun @luckcu**.
"Kok yg diwajibkan melindungi cuma ibu? Bapaknya ngapain? Kenapa yg dimasukkan hanya ayat berisi perintah menutup aurat bagi perempuan, tapi tidak dengan menundukan pandangan bagi laki-laki?," sambung akun @lebahku**.
"Cewe trs ya yg hrs ini itu, pdhl yg salah otak cowo2 yg horny. rendah amat harga dirinya, ga bisa nahan nafsu," tegas akun @bonjave**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan