Terpuruk Selama Pandemi, DCF 2022 Jadi Tanda Awal Kebangkitan Pariwisata di Banjarnegara

Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2022 resmi dibuka. Tidak hanya wisatawan, tapi juga pelaku wisata seakan turut bersorak

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 02 September 2022 | 17:35 WIB
Terpuruk Selama Pandemi, DCF 2022 Jadi Tanda Awal Kebangkitan Pariwisata di Banjarnegara
Gelaran Dieng Culture Festival yang akan diselenggarakan pada 2-4 September 2022.(Instagram.com/festivaldieng2022)

SuaraJawaTengah.id - Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2022 resmi dibuka. Tidak hanya wisatawan, tapi juga pelaku wisata seakan turut bersorak. 

Setelah dua tahun diselenggarakan secara virtual atau daring, DCF tahun 2022 ini dilangsungkan secara offline sepenuhnya. 

Direktur Event Daerah Kemenparekraf RI, Reza Pahlevi mengatakan, event DCF 2022 merupakan salah satu wujud kebangkitan pariwisata. 

"DCF bisa jadi awal kebangkitan pariwisata setelah pandemi," kata dia saat pembukaan DCF 2022 di lapangan kompleks candi Arjuna, Jumat (2/9/2022). 

Baca Juga:Fakta Desa Dieng Kulon Tempat Penyelenggaraan DCF, Desa Tertinggi Diselimuti "Salju" yang Makmur Warganya

Pihaknya, juga mengapresiasi dengan gelaran DCF 2022 yang dapat diselenggarakan kembali setelah COVID melanda. 

Sementara PJ Bupati, Tri Harso menambahkan, meski sudah diselenggarakan secara langsung tapi tetap harus protokol kesehatan. 

"Tapi kami mohon maaf karena tetap harus menjaga protokol kesehatan secara ketat," jelasnya. 

Kembalinya DCF ternyata disambut sangat antusias oleh pelaku wisata seperti pemilik homestay, tour guide hingga parkir. 

Salah satu pemilik homestay Dieng, Tri Hasta mengaku sangat senang ketika DCF kembali diselenggarakan secara langsung. 

Baca Juga:Disebut Titisan Dewa, Begini Kisah dan Asal-usul Rambut Gimbal dan Prosesi Ruwatan Dieng Culture Festival

"Ya sangat menyambut dengan gembira, karena sudah dua tahun pandemi," ungkapnya. 

Ia menyebut, DCF tahun ini tidak seramai dengan DCF 2018. Ia menduga jika banyak masyarakat yang masih ragu karena pandemi belum sepenuhnya hilang. 

"Ya kalau dibandingkan dengan 2018, DCF tahun ini belum seramai dulu. Mungkin karena masih pada takut jadi ragu mau ikut DCF," sebutnya.

Meski tak seramai tahun 2018, para pelaku wisata berharap jika DCF tahun ini sebagai awal kebangkitan ekonomi wisata. 

"Ya walaupun nggak seramai 2018, tapi berharap semoga DCF ini jadi awal kembali bangkitnya ekonomi di sektor wisata, dan terus membaik seterusnya," kata dia. 

Pemilik salah satu warung di Candi, Saroji juga mengungkapkan hal yang sama. Dirinya sangat bersemangat karena warung yang berada di pintu masuk candi Arjuna kembali ramai. 

"Alhamdulillah, kembali ramai setelah sekian lama," ungkapnya. 

Sementara untuk tukang parkir, dalam gelaran DCF tak perlu diragukan lagi. Sebab, saat event berlangsung, semua tempat parkir kerap kuwalahan. 

"Bahkan ini rezeki tidak cuma dirasakan tukang parkir, tapi warga yang kemudian dapat rezeki dari parkir karena jasa parkir saat DCF banyak yang butuh. Sana sini penuh, pekarangan diratakan untuk lahan parkir," kata Sukino, warga sekaligus tukang parkir di Dieng. 

Hari pertama DCF diramaikan oleh serangkaian acara seperti festival purwaceng, festival caping, pagelaran seni budaya, napak tilas budaya, aksi dieng bersih dan Jazz atas awan sesi 1.

Selain itu, stand kuliner, oleh oleh, dan pernak pernik pun turut meramaikan DCF tahun 2022 ini.

Kontributor : Citra Ningsih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini