Akhirnya Manggung, Sanggar Greget Pentaskan Tari Gaya Semarang, Surakarta dan Bali

Sanggar Greget tak mengenal lelah untuk mempertahankan budaya dan tradisi, meskipun dihantam pandemi COVID-19

Budi Arista Romadhoni
Senin, 05 September 2022 | 08:29 WIB
Akhirnya Manggung, Sanggar Greget Pentaskan Tari Gaya Semarang, Surakarta dan Bali
Sanggar Greget saat pentas di Kendal pada Minggu (5/9/2022). [Dok Sanggar Greget]

SuaraJawaTengah.id - Pandemi COVID-19 membuat seniman kebingungan untuk menggelar pertunjukan. Termasuk Sanggar Greget Semarang.

Namun demikian, Sanggar Greget itu pun tak mengenal lelah untuk mempertahankan budaya dan tradisi.

Manyambut hari Kemerdekaan ke-77 sanggar Greget akhirnya menggelar pentas. Pentas tersebut digelar di DTW Curug Sewu, Kabupaten Kendal, Minggu (4/9/2022).

Ketua sekaligus pelatih Sanggar Greget Semarang, Sangghita Anjali menuturkan, total ada 8 tari gaya Semarang, Surakarta, dan Bali yang dibawakan puluhan penari pada pentas ini.

Baca Juga:3 Tempat Wisata di Semarang Favorit Nita Gunawan: Serba Sejarah Penuh Kenangan

Yakni Tari Engklek, Mekarsari, Cemeti, Kentongan, Penyembara, Sekar Cemani, Larasati Krida, dan Tari Gambyong Sembung Gilang.

"Anak-anak dan dewasa akan menari di Curug Sewu. Tarian-tarian yang akan kami bawakan ini untuk memeriahkan hari kemerdekaan," ucap Sangghita dari keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).

Sangghita membeberkan mengenai Tari Mekarsari, salah satu tarian dibawakan penari anak-anak.

Tarian karya pengasuh Sanggar Greget Yoyok Bambang Priyambodo ini merupakan reportoar tari tradisi kreasi Jateng.

"Tarian ini menggambarkan tentang keindahan sekuntum bunga yang sedang mekar," tuturnya.

Baca Juga:Kebangetan! Kericuhan di Depan Stadion Manahan, Polisi Temukan Batu Disimpan di Truk Pengangkut Suporter PSIS Semarang

Nuansa kemerdekaan disajikan lewat Tari Larasati Krida yang juga diciptakan Yoyok. Tarian ini lahir berdasarkan kisah ketangguhan Dewi Larasati dalam olah keprajuritan dan olah kanuragan sebagai sosok prajurit wanita.

"Tarian ini berkisah tentang emansipasi dan partisipasi kaum perempuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban Bangsa dan Negara serta sebagai bentuk karya nyata, bahwa sosok perempuan seperti Dewi Larasati punya dedikasi dalam membangun negeri bersama rakyat," papar Sangghita.

Sanggar Greget juga membawakan Tari Gambyong Sembung Gilang. Tarian ini merupakan hasil dari program LPPM ISI Surakarta yang langsung dilatih Hadawiyah Endah Utami, koreografer sekaligus dosen Jurusan Tari ISI Surakarta.

"Selain vokabuler gerak tari gambyong pada umumnya, penyusunnya juga mengolaborasikan vokabuler gerak Tari Golek Gaya Jogjakarta dan vokabuler gerak Tari Lengger Banyumas yang belum terdapat pada Tari Gambyong yang lain," ucap Sangghita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini