Penggunaan Bra Berkawat dapat Memicu Kanker, Mitos atau Fakta?

Banyak yang beranggapan pemakaian bra berkawat dalam menyokong payudara dapat memicu kanker, mitos atau fakta? ini penjelasan dokter

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 06:00 WIB
Penggunaan Bra Berkawat dapat Memicu Kanker, Mitos atau Fakta?
Ilustrasi bra. Banyak yang beranggapan pemakaian bra berkawat dalam menyokong payudara dapat memicu kanker. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Anggapan pemakaian bra berkawat dalam menyokong payudara dapat memicu kanker adalah mitos belaka. Hal itu diungkapkan spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, SpB(K)Onk, M.Epid, MARS.

"Pasti tidak ada pengaruhnya (antara bra kawat dan kanker payudara)," kata Sonar dikutip dari ANTARA, Kamis (13/10/2022).

Dia menjelaskan tidak ada bukti yang membuktikan kebenaran dari mitos hubungan antara pemakaian bra kawat sehari-hari dan risiko kanker payudara pada si pemakai.

Bra berfungsi sebagai penyokong payudara. Bahkan, ada sejumlah bra yang dirancang khusus untuk dipakai untuk pasien yang menjalani operasi payudara yang tujuannya memberikan bentuk payudara terlihat lebih baik.

Baca Juga:Peringati No Bra Day: Ini 5 Manfaat Tidur Tanpa Memakai Bra Bagi Kesehatan

"(Bra) ada wire (kawat) enggak masalah, belum ada tulisan yang menjelaskan ada hubungannya (kawat dengan kanker payudara)," katanya.

Terkait dengan Hari Tanpa Bra yang jatuh pada 13 Oktober, Sonar menjelaskan bra dibuat untuk menyokong payudara agar lebih nyaman.

Anggapan bahwa pemakaian bra akan mengganggu sirkulasi darah ditepis olehnya karena bra sudah dibuat sedemikian rupa agar tidak menghambat aliran darah.

Ada bra yang lebih ketat, misalnya bra khusus untuk berolahraga, karena dibuat dengan tujuan menopang payudara saat bergerak aktif.

Hingga saat ini pun belum ada bukti adanya hubungan antara tidak memakai bra dan kesehatan.

Baca Juga:Deteksi Kanker Sejak Dini, Remaja Putri Bisa Cek Payudara Sejak Akil Balig

"Kalau dilepas lebih bagus enggak? Tidak ada hubungannya juga," katanya.

Hari Tanpa Bra diawali dari Breast Reconstruction Awareness (BRA) Day pada 2011 yang dicetuskan dokter bedah Mitchell Brown dari Kanada.

BRA Day dicetuskan untuk membantu perempuan memahami lebih dalam tentang rekonstruksi payudara setelah mastektomi dan kehidupan yang dijalani setelah mengalami kanker payudara.

Hari Tanpa Bra dibuat untuk menggalakkan kesadaran dan mendorong perempuan untuk aktif memeriksa payudaranya sendiri, memastikan mereka tahu apa saja ciri-ciri kanker payudara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini