Cerita Kehidupan Bantaran Rel Kampung KB 'Gadis' Cilacap, Transformasi Berkat Pengelolaan Taman Hidroponik

Masyarakat yang hidup di bantaran rel setempat diresahkan dengan maraknya kasus tawuran antar pelajar

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 10 November 2022 | 19:00 WIB
Cerita Kehidupan Bantaran Rel Kampung KB 'Gadis' Cilacap, Transformasi Berkat Pengelolaan Taman Hidroponik
Ibu-ibu kelompok Petanik Kampung KB Gadis menyemai bibit sayuran hidroponik. [Suara.com/Anang Firmansyah]

"Anggota mendapat kegiatan positif. Kami belum memikirkan ke arah ekonomi, karena kita baru mulai. Sehingga mengurangi kumpul-kumpul yang tidak ada manfaatnya," terangnya.

Greenhouse hidroponik yang saat ini berdiri diuntungkan dengan adanya panel surya untuk mengoperasikan listrik dan pompa air. Karena dahulu, masyarakat iuran untuk membayar listrik.

"Ini greenhouse menggunakan panel surya. Kita sudah tidak mengandalkan listrik dari warga. Bantuan dari CSR Pertamina sebesar  1.000 Watt sekitar setahun lalu. Setelah adanya ini sangat hemat karena kami tidak dibebani bayar listrik dan sebagainya," akunya.

Sebelum ada panel surya, penyemprotan dilakukan secara manual. Saat itu greenhouse belum berdiri. Panel surya diberikan setelah ada greenhouse karena khusus untuk penyemaian bibit sayuran.

Baca Juga:Geger! Ikan Hiu Tutul Berukuran 6 Meter Terdampar Mati di Pantai Ketapang Cilacap, Penyebab Kematian Masih Misterius

Lurah Tegalreja, Sri Subarwati mengungkapkan sangat terbantu dengan adanya kegiatan positif yang dilakukan oleh ibu-ibu setempat. Dirinya berharap kedepan selain ada manfaat ekonomi untuk meningkatkan pendapatan keluarga, lokasi greenhouse eco smart ini bisa menjadi wisata edukasi tentang cara bertani dengan metode hidroponik.

"Melihat perkembangan kampung KB Gadis harapan kami siswa pendidikan ataupun perkuliahan untuk lebih mendalami tentang bagaimana mengelola hidroponik dan manfaatnya di bidang ekonomi," ujarnya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina International Unit Cilacap Cecep Supriyatna menjelaskan engenai pemasangan solar cell yang ada di kampung gadis, karena memang disitu tadinya masih menggunakan energi listrik.

"Kita mencoba agar listrik disitu bisa mandiri dan tidak berbayar. Kita bantu dengan solar cell untuk keberlanjutan. Selain hemat juga lebih ramah lingkungan," katanya.

Selain untuk penerangan dan operasional taman, penggunaan listrik disitu untuk mengaliri hidroponik menggunakan pompa air. Ini juga sekaligus untuk mempermudah warga agar lebih mandiri dan lebih hemat.

Baca Juga:Berkat EWS Tenaga Hybird, Tambak Aming di Kampung Laut Cilacap Kini Selamat dari Luapan Banjir Rob

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini