Ancaman Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah Diprediksi Masih Terjadi, Legislatif Ingatkan Soal Waspada Bencana

Bencana hidrometereologi mengancam hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2023 di masa cuaca ekstrem

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 28 Februari 2023 | 10:54 WIB
Ancaman Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah Diprediksi Masih Terjadi, Legislatif Ingatkan Soal Waspada Bencana
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko. [Dok Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Bencana hidrometereologi mengancam hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2023 di masa cuaca ekstrem. Potensi bencana hidrometereologi ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang diprakirakan melebihi rata-rata atau melebihi batas normal.

BMKG Stasiun Klimatologi Semarang memprediksi puncak musim penghujan untuk wilayah Jateng terjadi pada bulan Februari 2023. Prakiraan cuaca ini juga disertai dengan peringatan potensi bencana hidrometereologi, seperti banjir, banjir bandang, rob, dan tanah longsor.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Jateng Heri Pudyatmoko meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana tersebut. Masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya juga disarankan untuk menyesuaikan diri dengan prakiraan cuaca dari BMKG.

Lebih lanjut, Heri juga meminta pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir.

Baca Juga:Blunder Warganet Ini Dinilai Jadi Bukti Gibran Sudah Cocok Jabat Gubernur Jawa Tengah

Optimalisasi ini mulai dari penyiapan kapasitas yang memadai pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir.

"Selain itu juga perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau," katanya dari keterangan tertulis dikutip pada Selasa (28/2/2023).

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran atau lembah sungai untuk waspada akan terjadinya banjir maupun banjir bandang. Demikian juga dengan masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan atau pegunungan di saat hujan lebat.

"Maka sangat penting bagi masyarakat untuk mengenali anda-tanda akan terjadinya tanah longsor ataupun banjir dan banjir bandang," ucap Pimpinan DPRD Jateng dari Fraksi Partai Gerindra ini.

Kebersihan lingkungan dan kesehatan tubuh juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Pasalnya bencana hidrometereologi yang berimbas pada banyaknya genangan air dapat membuat daya tahan tubuh seseorang lebih rentan terserang penyakit.

Baca Juga:Asik! 461 KK di Kebumen Tidak Gelap-gelapan Lagi, Dapat Sambungan Listrik Murah dari Ganjar

"Berbagai potensi penyakit perlu diwaspadai ketika terjadinya bencana. Misalnya influenza, demam berdarah, diare, Infeksi Saluran pernapasan Akut (ISPA), hingga leptospirosis akibat banjir. Maka pola hidup sehat harus diterapkan," ungkap Heri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini