“Ya Allah Mas, saya itu sudah sakit, keadaan sakit seperti itu loh, kok njenengan bisa bilang seperti itu,” tuturnya.
Gus Iqdam sendiri meminta maaf lantaran adanya miskomunikasi yang terjadi. Namun, ia sangat menyayangkan adanya pencatutan nama Gus Iqdam dalam pamflet pengajian itu. Sebab, timnya telah mengatakan Gus Iqdam tidak bisa hadir pada tanggal tersebut sejak jauh-jauh hari.
“Intinya kenapa saya kemarin ngomong seperti itu, karena saya kecewa, kita belum deal, belum menjadwalkan, kok sana seperti itu, foto saya dinaikkan, itu yang membuat kita kecewa, dan bukan masalah membohongi haul, tapi yang kecewa itu jamaah-jamaah yang ingin mengikuti saya,” tutur Gus Iqdam.
Meski begitu, Gus Iqdam meminta maaf lantaran tidak bisa menemui kiai asal Lamongan itu saat berada di rumah sakit.
Baca Juga:Kepala Imigrasi Soetta Kunjungi Gus Iqdam di Blitar, Masalah Terselesaikan
“Artinya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya mungkinn ini pembelajaran untuk diri saya sendiri. Dan saya memang ndak bisa nemui karena badan saya ya benar-benar nggak kuat,” ungkap Gus Iqdam.
“Bukan kok saya nggak menghargai, panjenengan itu orang besar, ya saya mohon maaf, saya memang nggak tau kalau panjenengan itu orang sebesar itu, orang seagung itu, saya nggak tahu,” lanjutnya.
Sebelumnya, pengasuh pondok pesantren Miftahul Qulub Lamongan, Abdur Rauf memberikan klarifikasi terkait perkataan Gus Iqdam dalam majelisnya beberapa hari yang lalu. Pihaknya menjelaskan telah melakukan sowan kepada Gus Iqdam.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah