SuaraJawaTengah.id - Kebaya Janggan juga menjadi salah satu ikon dalam film Gadis Kretek yang tayang di Netflix pada tahun 2023.
Dalam film tersebut, kebaya Jenggan dikenakan oleh karakter Jeng Yah, yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, sehingga banyak yang penasaran dengan kebaya ini.
Kebaya Janggan adalah salah satu jenis kebaya yang berasal dari Yogyakarta. Kebaya ini memiliki ciri khas berupa kerah tinggi yang menutupi leher, seperti cheongsam. Kebaya Janggan biasanya dikenakan oleh para abdi dalem di Keraton Yogyakarta.
Dalam serial Gadis Kretek, Kebaya Janggan dikenakan oleh karakter Jeng Yah, yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Kebaya Janggan yang dikenakan oleh Jeng Yah memiliki warna hitam dan hiasan payet yang mewah. Buat yang penasaran, berikut ini ulasan singkat mengenai Kebaya Janggan.
Baca Juga:Profil Sha Ine Febriyanti, Aktris Film Budi Pekerti yang Ikut Main Series Gadis Kretek
Apa Itu Kebaya Janggan
Kebaya Janggan diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Pada masa itu, kebaya Janggan dikenakan oleh para bangsawan dan pejabat kerajaan. Nama "janggan" berasal dari kata "jangga" yang berarti leher dalam bahasa Jawa. Kebaya ini terbuat dari bahan kain katun atau sutra yang berkualitas tinggi.
Kain katun atau sutra dipilih karena memiliki tekstur yang halus dan lembut, sehingga nyaman dikenakan. Kebaya Janggan biasanya memiliki warna-warna yang gelap, seperti hitam, biru tua, atau hijau tua.
Kebaya Janggan biasanya dikenakan dengan kain batik atau kain lurik serta dipadukan dengan selendang atau sanggul. Saat ini, kebaya Janggan masih banyak dikenakan oleh masyarakat Yogyakarta. Kebaya ini juga mulai populer di kalangan masyarakat Indonesia lainnya.
Kebaya Janggan dalam serial Gadis Kretek semakin memperkenalkan kebaya Janggan kepada masyarakat luas. Kebaya ini menjadi salah satu ikon dalam serial tersebut dan semakin melestarikan budaya Yogyakarta.
Baca Juga:5 Film dan Series yang Dibintangi Putri Marino, Terbaru Ada 'Gadis Kretek'
Kontributor : Dinar Oktarini