Antisipasi DBD, Dinkes Targetkan 2024 Program Penyebaran Nyamuk Wolbachia Sasar Seluruh Wilayah Kota Semarang

Tahun 2024 penyebaran nyamuk ber-Wolbachia sudah menyasar di seluruh wilayah Ibu Kota Semarang, hal itu untuk menekan angka penyakit Demam Berdarah

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 25 November 2023 | 06:13 WIB
Antisipasi DBD, Dinkes Targetkan 2024 Program Penyebaran Nyamuk Wolbachia Sasar Seluruh Wilayah Kota Semarang
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam.[Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menargetkan, tahun 2024 penyebaran nyamuk ber-Wolbachia sudah menyasar di seluruh wilayah Ibu Kota Jawa Tengah.

“Kalau anggaran dari Kemenkes lancar, rencana tahun 2024 penyebaran nyamuk wolbachia bisa di seluruh wilayah. Dan untuk nominal anggaran, Kemenkes yang menentukan ya,” ujar Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam saat dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023).

Hakam mengatakan, sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai melakukan penyebaran pertama Wolbachia serentak di 12 kelurahan di Kecamatan Tembalang pada tanggal 8 September 2023. Selanjutnya menyusul 23 Oktober 2023 di 11 kelurahan di Kecamatan Banyumanik, serta di 16 kelurahan di Kecamatan Gunungpati pada tanggal 21 November 2023 kemarin.

Meski demikian, ia mengingatkan jika dampak dari pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia memang belum bisa langsung dirasakan. Penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) baru bisa dirasakan minimal satu tahun setelah proses implementasi selesai.

Baca Juga:Musim Hujan Datang, Warga Kota Semarang Diminta Waspadai Terjadinya Potensi Banjir

Namun data kasus DBD di Kecamatan Tembalang periode Januari sampai September cenderung mengalami penurunan di angka 51 kasus, dibandingkan tahun 2022 dengan periode yang sama terdapat 98 kasus.

“Lalu Kecamatan Banyumanik periode Januari sampai September dimana penderita DBD ada di angka 83 di tahun 2022, namun dalam periode yang sama turun menjadi 29 kasus di tahun 2023,” terangnya.

Di sisi lain, Hakam menjelaskan kembali jika Wolbachia merupakan jenis bakteri untuk menekan replikasi virus dengue, zika, dan chikungnya dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Bakteri ini dapat diturunkan ke generasi berikutnya melalui jalur betina serta hanya hidup di tubuh serangga.

Cara kerjanya yakni jika virus dengue disuntikkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia, maka virus dengue tidak dapat berkembang di dalam tubuh nyamuk yang mengandung Wolbachia.

“Jika virus dengue tidak dapat berkembang, maka virus tersebut tidak dapat ditularkan pada manusia. Bakterinya pun tidak bisa masuk ke tubuh manusia,” ucap dia.

Baca Juga:Mengenal Kosa Kata Populer di Kota Semarang: Mulai dari "ik" hingga "he'e"

“Wolbachia aman bagi manusia, karena hanya hidup di serangga. Dan juga aman untuk lingkungan, karena hanya hidup di sel-organisme hidup. Jika sel atau organisme inangnya mati, Wolbachia akan terdegradasi sehingga tidak bisa menyebabkan polusi. Wolbachia pun juga aman bagi serangga lain karena perpindahan dari satu serangga ke serangga lain tidak mungkin terjadi, karena Wolbachia hanya berpindah dari induk betina ke keturunannya,” lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini