SuaraJawaTengah.id - Mahfud MD mengungkap alasan mengenakan baju khas Madura dalam debat cawapres yang digelar di Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Seperti diketahui, Mahfud MD merupakan sosok kelahiran Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Alasan Mahfud mengenakan pakaian adat Madura adalah, pakaian tersebut merupakan pakaian rakyat yang menunjukkan masalah yang dihadapi rakyat.
"Ini baju rakyat (adat Madura) ini baju dua lapis ada barisan priyayi dan ada lapisan rakyat. Baju ini menunjukkan masalah dihadapi rakyat, itu aja," kata Mahfud MD.
Baca Juga:Gibran Sering Diragukan Soal Debat Cawapres, Ini Penjelasan TKN
Pakaian adat Madura memiliki ciri khas tersendiri. Karena kekhasannya itu, pakaian adat Madura sering dijadikan sebagai ikon Jawa Timur.
Usut punya usut, ternyata ada filosofi dibalik pakaian adat Madura.
Pakaian adat Madura untuk pria disebut baju pesa'an. Baju pesa'an sering juga disebut baju tukang sate karena umumnya dikenakan oleh para tukang sate Madura.
Kaus berwarna belang yang merupakan dalaman dari baju luaran pesa'an ini menggambarkan mental pejuang, tegas, dan pemberani yang dimiliki masyarakat Madura.
Bentuknya yang longgar merupakan perwujudan dari warga Madura yang sangat menghargai kebebasan.
Baca Juga:Gibran Cawapres, Nurul Arifin: Langkah Prabowo Subianto Berikan Inspirasi Kepemimpinan Anak Muda
Selain modelnya simpel, juga nyaman dikenakan sebagai pakaian sehari-hari.
Baju pesa'an merupakan pakaian laki-laki yang berukuran serba longgar dan berwarna hitam. Ketika memakainya, dipadukan dengan kaos garis merah putih ataupun merah hitam.
Untuk bawahannya berupa celana gombrang yang disebut gomboran. Panjang celana di antara lutut dan mata kaki ataupun hingga mata kaki.