Stres Akibat Tekanan Pekerjaan, Dokter Jiwa Ingatkan Waspada Kesehatan Mental

Tekanan dan kesibukan dalam bekerja bisa berdampak pada kesehatan mental. Tentu akan berpengaruh pada produktivitas.

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 24 Februari 2024 | 09:53 WIB
Stres Akibat Tekanan Pekerjaan, Dokter Jiwa Ingatkan Waspada Kesehatan Mental
Ilustrasi pekerja yang stres (Pexels/Khwanchai Phanthong)

SuaraJawaTengah.id - Tekanan dan kesibukan dalam bekerja bisa berdampak pada kesehatan mental. Tentu akan berpengaruh pada produktivitas. 

Dokter spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta, dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ mengingatkan agar masyarakat mewaspadai masalah kesehatan kerja di tempat kerja. 

"Mungkin seseorang tidak ada diagnosis gangguan mental, tapi, sebenarnya sedang tidak sehat secara mental. Ada yang seperti itu, jadi harus diwaspadai," kata Zulvia dikutip dari ANTARA pada Sabtu (24/2/2024).

Zulvia menjelaskan gejala gangguan mental yang dialami seseorang terkait pekerjaan umumnya meliputi sulit tidur, stres akibat tekanan pekerjaan, kehilangan motivasi untuk memulai pekerjaan, hingga interaksi dengan keluarga berkurang lantaran banyaknya pekerjaan. Menurut dia, gejala-gejala tersebut berdampak pada tingkat produktivitas yang semakin menurun.

Baca Juga:Dua Rumah Sakit di Kota Semarang Siap Tampung Caleg Stres Kalah Pemilu, Ini Lokasinya

Gejala gangguan mental dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain tuntutan pekerjaan yang tinggi, budaya organisasi yang tidak kondusif, budaya perundungan, hingga pelecehan menyebabkan seseorang merasa tertekan dan mengalami stres. Tidak hanya itu, jam kerja yang terlalu panjang juga menyebabkan seseorang mengalami kelelahan dan berakibat pada kesehatan mental.

"Harus siap setiap saat padahal lagi di rumah, lagi cuti, lagi liburan, tapi, masih mengurus pekerjaan. Ini yang membuat pekerja merasa tertekan, jadi, tidak sehat secara mental," kata Zulvia.

Sang dokter menyarankan seseorang yang merasa mengalami stres pekerjaan disarankan untuk melakukan sedikit hal yang berbeda saat berada di lingkungan kerja dengan tujuan agar dia merasa nyaman.

Apabila cara itu kurang efektif, pekerja disarankan untuk cuti untuk menyegarkan pikiran sehingga siap bekerja kembali pada waktunya.

"Ambil rute beda ke tempat kerja, atau naik moda transportasi yang berbeda. Bisa juga dengan membuat lingkungan kerja semakin ceria lewat musik atau menghias tempat kerja," kata dia.

Baca Juga:Ngeri! 445 Kasus Depresi Ditemukan di Kota Semarang, Kecamatan Mijen Terbanyak

Cara terakhir untuk mengatasi gangguan mental adalah berkonsultasi dengan psikolog agar dapat ditangani secara tepat.

"Mungkin ingin cerita, mengeluarkan unek-unek supaya lebih lega. Mungkin cara ini membantu seseorang lebih bijaksana dalam mengambil keputusan di tempat kerja," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini