Suasana Pilu Ziarah Kubur di Pemakaman Covid-19 Kota Semarang: Keluarga Masih Trauma!

Menjelang lebaran idulfitri, warga Kota Semarang mulai mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk berziarah dan mendoakan keluarga yang telah tiada.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 09 April 2024 | 14:53 WIB
Suasana Pilu Ziarah Kubur di Pemakaman Covid-19 Kota Semarang: Keluarga Masih Trauma!
Seorang peziarah sedang mendoakan orang tercinta yang meninggal dunia karena Covid-19 di TPU Jatisari. [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - Menjelang lebaran idulfitri, warga Kota Semarang mulai mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk berziarah dan mendoakan keluarga yang telah tiada.

Salah satu pemakaman yang rumah didatangi para ziarah adalah TPU Jatisari, Mijen. Mayoritas jenazah yang dikuburkan di TPU ini adalah korban Covid-19 di Kota Semarang.

Para peziarah yang datang ke TPU Jatisari seperti peziarah pada umumnya yakni membersihkan makam dan mendoakan keluarga tercinta yang telah meninggal dunia.

Namun, nggak sedikit peziarah yang datang ke TPU Jatisari masih memendam kesedihan dan masih teringat peristiwa wabah Covid-19 yang mengerikan.

Baca Juga:Kondisi Jalur Pantura Kaligawe Semarang pada H-2 Lebaran Mulai Kering, Begini Kondisinya

"Iya, ibu saya meninggal dunia karena Covid-19. Tepatnya pada tanggal 27 Juni 2021," ucap seorang peziarah Wiwit Setiawan saat ditemui di TPU Jatisari, Senin (8/4/24) sore.

Lelaki yang akrab Wiwit tersebut masih ingat secara detail hari-hari terakhir sebelum ibunya dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.

Sebelum dilarikan ke RSUD Tugu, ibu Wiwit sempat ditolak di RS Permata Medika. Waktu itu rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Ngaliyan sudah mampu lagi untuk menampung pasien Covid-19.

"Cukup satu kali saja. Kejadian (Covid-19) jangan sampai terulang lagi," paparnya.

Di masa-masa itu Wiwit benar-benar hancur dan terpuruk. Pasalnya dalam kurun waktu dua minggu, dia ditinggalkan dua sosok penting sekaligus yakni mertua dan ibunya.

Baca Juga:Jadi Buruan Pemudik, Sejarah Lumpia Semarang Ternyata Berawal dari Dua Sejoli Beda Negara

"Saya hancur dan perasaan nggak karuan. Pertama mertua saya di Pati meninggal dunia karena Covid-19. Seminggu kemudian ibu saya," ujarnya sembari berkaca-kaca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini