Keamanan Wilayah di Jawa Tengah Dinilai Kondusif, Investor Terus Berdatangan

Situasi keamanan di Jawa Tengah dinilai kondusif, sehingga baik untuk pertumbuhan iklim investasi

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 04 Mei 2024 | 15:28 WIB
Keamanan Wilayah di Jawa Tengah Dinilai Kondusif, Investor Terus Berdatangan
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat menerima direksi Sunra di Kantor Gubernur Jateng pada Jumat, 4 Mei 2024. [Dok Humas]

SuaraJawaTengah.id - Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, situasi keamanan di wilayahnya dinilai kondusif, sehingga baik untuk pertumbuhan iklim investasi.

Bahkan, sejumlah investor terus berdatangan untuk menanamkan investasinya di Jateng. Teranyar, perusahaan produsen motor listrik asal China, Sunra, merealisasikan pembangunan pabrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal pada Jumat, 4 Mei 2024.

Nana mengatakan, perjanjian yang dilakukan oleh Sunra untuk melakukan investasi di Jateng pada acara Central Java Investment Business Forum 2023 lalu direalisasikan tahun 2024 ini.

Dikatakan dia, masuknya perusahaan tersebut dinilai akan memberikan banyak manfaat bagi Jateng. Selain penyerapan tenaga kerja, juga diharapkan akan terjadi transfer teknologi dan pengetahuan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi akan meningkat.

Baca Juga:Antisipasi Kekeringan Mulai Dilakukan di Cilacap, Musim Kemarau Bakal Terjadi Bulan Mei 2024

“Investasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Jateng. Bisa dalam bentuk pekerjaan, syukur-syukur ada transfer teknologi dan transfer pengetahuan kepada masyarakat," tutur Nana saat menerima direksi Sunra di Kantor Gubernur Jateng pada Jumat, 4 Mei 2024.

Nana mengatakan, Pemerintah Provinsi Jateng senantiasa memberikan jaminan keamanan, agar investor merasa nyaman.

"Kami menjamin bahwa di Jateng ini bisa dikatakan cukup kondusif. Masyarakat di sini welcome. Tidak pernah berbuat suatu permasalahan. Jika suatu saat ada oknum, kami akan menindak tegas," ungkapnya.

Board Chairman Sunra, Zhang Chongshun menyampaikan, Indonesia adalah tempat pertama bagi Sunra melakukan ekspansi ke luar negeri. Sebelumnya pihaknya sudah survey ke beberapa negara, namun tidak menemukan kecocokan.

Salah satu factor yang membuat Sunra menjatuhkan pilihan di Jateng adalah keharmonisan masyarakatnya. Ketika bertemu dengan calon dealer, komunikasinya baik, sehingga merasa ada kedekatan.

Baca Juga:Tak Ada Penerbangan Internasional yang Mampir ke Bandara di Jawa Tengah, Ini Reaksi Kadin

Zhang Chongsun menceritakan, Sunra mulai memproduksi sepeda motor listrik dan sepeda listrik pada 1997. Saat ini, memiliki 5 pangkalan produksi di China, yang produksinya mencapai 10 juta unit per tahun. Untuk pabrik di Kendal nanti, pada tahap pertama (tahun 2025), rencananya diproduksi sebanyak 1 juta unit. Pasarnya untuk memenuhi kebutuhan negara Asia.

"Tahun 2025 di Bulan Mei, rencananya sudah bisa berproduksi. Jadi pada saat produksi, kami akan pakai tenaga sekitar 1.500 orang. 95% memakai tenaga lokal," tuturnya.

Selain menggunakan tenaga kerja lokal, pihaknya juga akan menggunakan bahan baku dari Indonesia. Bahan baku untuk komponen utama, sebagian besar sudah tersedia di Indonesia. Hanya sebagian kecil yang masih perlu impor.

Rencananya, Sunra juga akan mengajak pabrikan yang memproduksi komponen yang dibutuhkan untuk ikut berinvestasi di Indonesia.

"Ada komponen-komponen yang sementara masih perlu impor, karena itu rencananya di tahun depan, kami akan ajak pabrik yang bikin komponen itu, investasi di sini," bebernya.

Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, nilai investasi di provinsi ini terus melonjak. Nilai investasi selama 2023 mencapai Rp77,02 triliun, jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp68,4 triliun, pun pada 2021 hanya mencapai Rp59,79 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini