Waspada! Pulau Jawa Berpotensi Diguyur Hujan Lebat pada 3 Juli 2024, Ini Penjelasan BMKG

Daerah Pulau Jawa berpotensi diguyur hujan lebat pada Rabu (3/7/2024) ini. Hal itu berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 03 Juli 2024 | 07:54 WIB
Waspada! Pulau Jawa Berpotensi Diguyur Hujan Lebat pada 3 Juli 2024, Ini Penjelasan BMKG
Ilustrasi hujan lebat. [Pixabay]

SuaraJawaTengah.id - Daerah Pulau Jawa berpotensi diguyur hujan lebat pada Rabu (3/7/2024) ini. Hal itu berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG mengingatkan mayoritas provinsi di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua mewaspadai dampak potensi diguyur hujan berintensitas deras pada Rabu.

Dalam data Pusat Meteorologi Publik BMKG yang diterima, provinsi yang mesti waspada dampak hujan deras antara lain Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

Kemudian, sebagian besar daerah di Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.

Baca Juga:Website PPDB Jateng Diserbu, Cek Hasil Pengumuman di Sini!

Selain hujan deras, BMKG juga mengingatkan masyarakat dari mayoritas provinsi tersebut untuk mewaspadai turunnya hujan deras yang disertai petir dan kilat pada Rabu siang, sore-dini hari.

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan potensi dampak bencana akibat hujan di sejumlah wilayah Indonesia yang masih tinggi bisa saja terjadi, meskipun sebenarnya sudah mulai memasuki musim kemarau.

Potensi peningkatan hujan dipicu oleh adanya beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia, yakni fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin. Hingga pola sirkulasi siklonik dan La Nina juga semakin memperkuat potensi pembentukan awan penghujan itu.

Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan tim meteorologi BMKG dapat menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang-lebat, disertai kilat/petir angin kencang.

BMKG menilai kondisi demikian bisa juga menimbulkan dampak cuaca ekstrem kebencanaan hidro-meteorologi yang meliputi banjir, banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor dan seterusnya, meskipun di saat yang bersamaan Indonesia akan menghadapi puncak musim kemarau pada medio bulan Juli-September 2024.

Baca Juga:Inflasi Jateng Melandai, Harga Beras dan Emas Jadi Sorotan!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak