SuaraJawaTengah.id - Perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2024 pada 27 November akan berlangsung empat bulan lagi.
Gelaran pesta demokrasi lima tahunan tersebut akan memiliki dinamika politik yang berbeda dari Pilwalkot sebelumnya, karena di Pilwalkot 2020 hanya ada satu pasangan melawan kotak kosong.
Menurut Pengamat Politik dari Unnes, Moh Aris Munandar, bahwa calon Walikota Semarang periode 2024-2029 baru muncul nama A.S Sukawijaya alias Yoyok Sukawi.
Putra Sukawi Sutarip ini merupakan kader Partai Demokrat. Moh Aris Munandar memprediksi setidaknya ada dua calon atau kandidat kuat yang maju di kontestasi Pilwakot Semarang pada bulan November.
Baca Juga:Kantongi Rekomendasi PAN, Yoyok Sukawi Selangkah Lebih Dekat Menuju Kursi Wali Kota Semarang
Saat ini Yoyok Sukawi didukung oleh enam partai politik, yaitu Demokrat, PKB, PAN, NasDem, PPP dan PKS. Dukungan partai politik kepada Yoyok merupakan modal dasar yang baik, dari modal lainnya yang dimiliki oleh Yoyok seperti sudah dikenal oleh khalayak Semarang.
“Tetapi timbul pertanyaan, apakah Partai Politik pendukungnya memiliki daya mobilisasi massa yang baik, konstituen partai politik lebih loyal kepada partainya dibandingkan pada kandidat tertentu, dan cuma kelebihannya dukungan dari banyak partai politik kalau terkelola dengan baik dapat meningkatkan suara secara nyata dengan syarat kalau mesin partai politik dapat berjalan dengan baik, karena mesin partai politik itu bisa saja tidak berjalan efektif dan efisien sehingga tidak berkontribusi secara nyata,” ujarnya pada Senin (29/7/2024).
Rival dari Yoyok yang utama, kata Aris, adalah kandidat dari partai politik yang memiliki kemampuan memobilisasi massa yang disiplin seperti PDI P.
Akan tetapi PDIP masih gamang dengan kandidat lainnya, selain petahana di Pilkada 2024 yakni Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita.
"Untuk kandidat lainnya saya belum melihat memiliki peluang sebesar Mbak Ita dan Yoyok Sukawi, atau dapat dikatakan kandidat lainnya masih perlu upaya yang lebih besar untuk melampui mereka. Tetapi harus dicatat, bahwa kontestasi walikota penuh dengan dinamika, sehingga aksi tertentu akan dapat merubah keadaan, karena masih ada kategori mengambang sebagai alasan memilih," imbuh Aris.
Baca Juga:Pilkada 2024: Kapolda Jateng Ingatkan Masyarakat Jaga Kerukunan, Jangan Terpecah Belah!
Sedangkan, kalau melihat alasan pemilih yang nantinya akan memilih kandidatnya dan menggunakan hak pilihnya di gelaran Pilwalkot Semarang, dapat dibagi menjadi empat kategori.
Pertama, adalah kategori idealis, alasan memilih dari kategori ini adalah kualitas dari kandidat. Dapat juga dikategorikan sebagai pemilih yang kritis, yang akan memilih kandidat dengan program-program yang ditawarkan.
"Lalu, di kategori loyalis yakni dengan alasan memilih dari kelompok ini adalah loyal (setia) bisa pada pribadi kandidat atau partai politik tertentu. Kemudian, ada kategori transaksi yang alasan memilih dari kelompok ini berdasar transaksi tertentu, bisa imbalan, fasilitas dan lainnya. Terakhir, merupakan kategori mengambang, dan kelompok ini sukar untuk ditebak mau memberikan dukungan kepada kandidat tertentu," terangnya.
Sebelumnya, calon Walikota Semarang untuk Periode 2024-2029 juga beredar nama lainnya, yakni Bupati Kendal, Dico Ganinduto. Di Semarang sendiri, Dico merupakan sosok baru, yang juga kader Partai Golkar.
Dico sempat ingin maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah, tapi oleh partainya ditugaskan untuk berlaga di Pilkada Kota Semarang dan saat ini belum memiliki kendaraan partai politik yang cukup untuk maju.