"Bisa merangkul komunitas-komunitas karena salah satu nyawa dari sebuah kota itu kan adalah komunitas yang tumbuh dengan sehat gitu," ujarnya.
Anwar yang sejak 2015 berkecimpung di dunia industri kreatif itu menyebut, sayang jika nantinya pemimpin Kota Semarang yang terpilih orang dari luar daerah.
"Kalau bisa ya kita memilih Calon pemimpin yang memang berkapasitas yang sudah lama memang mengabdi untuk Kota Semarang, yang memang dari dulu sampai sekarang itu ya emang dia udah Semarang banget gitu," ujar Anwar.
"Kalau orang misalnya sosok ini memang terbukti berkontribusi untuk semarang, berarti jiwanya sudah terpaut dengan kota semarang, tapi kalua misalnya yang coba-coba sebagai batu loncatan sayang gitu," tambah Anwar.
Baca Juga:PSIS Semarang Luncurkan Jersey Terbaru Liga 1 2024/25, Ini Penampakannya
Diketahui, Pilkada Kota Semarang akan dilakukan secara serentak pada 27 November 2024.
Hingga saat ini, baru A.S Sukawijaya atau Yoyok Sukawi yang memastikan diri mencalonkan diri menjadi Wali Kota Semarang.
Yoyok Sukawi diusung koalisi Partai Demokrat (6 kursi), PKS (6 kursi), PKB (5 kursi), PAN (1 kursi), Nasdem (1 kursi) dan PPP (1 kursi) total 20 kursi DPRD Kota Semarang.
Selain itu, Partai Golkar (4 kursi) dan PSI (5 kursi) akan mengusung Dico Ganinduto. Bupati Kendal itu masih membutuhkan satu kursi untuk bisa mendaftar.
Sementara PDIP dan Partai Gerindra hingga saat ini belum memutuskan akan mengusung kadernya sendiri atau berkoalisi.
Baca Juga:Akibat Konsumsi Daging Kucing, Pria di Semarang Diamankan Polisi