Ini Kronologi Hilangnya Siswi SMKN 3 Semarang Saat Mendaki Gunung Slamet

Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Semarang sempat dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Slamet

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Oktober 2024 | 08:14 WIB
Ini Kronologi Hilangnya Siswi SMKN 3 Semarang Saat Mendaki Gunung Slamet
Gunung Slamet terlihat dari arah Kabupaten Banyumas. [ANTARA/Sumarwoto]

SuaraJawaTengah.id - Naomi Daviola Steyanie, seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Semarang, yang sempat dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Slamet, telah ditemukan dalam keadaan selamat pada Selasa (8/10/2024).

Peristiwa ini bermula ketika Naomi mengikuti "open trip" pendakian di Gunung Slamet pada tanggal 5-6 Oktober 2024 bersama rombongan berjumlah 40 orang.

Rombongan pendaki memulai perjalanan dari Base Camp Bambangan pada Sabtu, 5 Oktober 2024, pukul 23.00 WIB. Setelah mendaki dan turun dari puncak, sebagian besar peserta rombongan kembali dengan selamat ke base camp pada Minggu malam, 6 Oktober 2024, sekitar pukul 21.24 WIB.

Namun, pada Senin, 7 Oktober 2024, pukul 11.00 WIB, ketua rombongan melaporkan kepada pihak Base Camp Bambangan bahwa satu orang pendaki, Naomi Daviola Steyanie (17), belum kembali bersama kelompoknya.

Baca Juga:Anak Muda di Jateng Jadi Target Penting Partisipasi Aktif dalam Pilkada Serentak 2024

Mendengar laporan tersebut, tim pencarian segera dikerahkan untuk melakukan pencarian di jalur pendakian Gunung Slamet. Pihak sekolah, SMKN 3 Semarang, juga bergerak cepat.

Kepala sekolah Harti mengirimkan tim untuk membantu proses pencarian setelah mendapatkan kabar bahwa salah satu siswanya hilang saat mendaki. Naomi dikenal aktif dalam kegiatan lapangan seperti pramuka dan mendaki gunung, sehingga kabar hilangnya cukup mengagetkan banyak pihak.

"Kami langsung kirim tim ke Gunung Slamet begitu tahu ada siswa kami yang hilang. Naomi aktif dalam kegiatan di lapangan, termasuk pramuka dan mendaki gunung," ujar Harti.

Hilangnya Naomi pertama kali terungkap dari laporan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), tempat Naomi menjalani praktik kerja lapangan (PKL), yang menyebutkan bahwa Naomi tidak masuk kerja tanpa keterangan.

Setelah pihak sekolah berkoordinasi dengan keluarga, diketahui bahwa Naomi meminta izin untuk mengikuti kegiatan di luar, meski sekolah tidak mengadakan kegiatan resmi.

Baca Juga:Boyolali Menjadi Daerah Tertinggi PHK di Jawa Tengah dengan 1.166 Pekerja Terkena Dampak

Menurut informasi dari teman-temannya, Naomi ikut dalam pendakian Gunung Slamet secara mandiri melalui "open trip." Setelah berita tentang hilangnya Naomi tersebar, pihak sekolah segera berkoordinasi dengan tim pencarian dan pihak Gunung Slamet untuk melacak keberadaan siswinya.

Beruntung, pada Selasa, Naomi ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim pencarian. Kepala SMKN 3 Semarang, Harti, mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama dalam kegiatan di luar sekolah yang memerlukan izin resmi dan komunikasi yang baik antara anak, orang tua, dan pihak sekolah.

"Komunikasi yang jujur sangat penting. Orang tua dan sekolah harus mengetahui dengan jelas kegiatan yang diikuti anak-anak agar bisa memberikan pengawasan dan persiapan yang lebih baik," pungkas Harti.

Dengan Naomi yang telah ditemukan, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi dan perizinan yang jelas dalam kegiatan yang melibatkan risiko seperti pendakian gunung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini