SuaraJawaTengah.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Jawa Tengah, memastikan stok darah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, bahkan terdapat kelebihan stok untuk beberapa golongan darah.
Saat ini, stok darah mencapai sekitar 800 hingga 1.000 kantong, sementara kebutuhan harian hanya sekitar 200 kantong.
Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang, dr. Nevi Seftaviani, mengatakan bahwa stok darah dapat dipantau langsung oleh masyarakat melalui situs web resmi PMI.
"Di situs, terdapat tabel stok dan permintaan darah secara real-time. Untuk kebutuhan dua hari, kami memerlukan sekitar 400 kantong, atau rata-rata 200 kantong per hari," jelas Nevi dikutip dari ANTARA pada Jumat (25/10/2024).
Baca Juga:Tindak Tegas! Polrestabes Semarang Proses Hukum 43 Kasus Tawuran Sepanjang 2024
Golongan darah A dan O merupakan yang paling banyak dicari, sementara golongan darah B justru mengalami kelebihan stok.
"Kebutuhan untuk golongan darah B memang lebih rendah, tidak hanya di Semarang tetapi juga di daerah lain," tambahnya.
Selain golongan darah, stok juga disediakan dalam berbagai komponen, seperti sel darah merah pekat, plasma, dan trombosit, untuk memenuhi berbagai kebutuhan medis.
Seiring memasuki musim hujan, PMI Kota Semarang telah mempersiapkan stok untuk menghadapi potensi lonjakan permintaan darah akibat meningkatnya kasus penyakit.
"Meski tidak ada persiapan khusus, kami tetap menjaga stok sesuai tren permintaan. Minimal, kami siapkan cadangan yang cukup," ujar Nevi.
Baca Juga:Ichal Muhammad Berharap Kemenangan Yoyok-Joss Berdampak Positif Bagi PSIS Semarang
Wakil Ketua PMI Kota Semarang, dr. Widoyono, menambahkan bahwa ketersediaan darah di PMI diperkuat oleh para pendonor sukarela, yang datang secara rutin tanpa mengharapkan imbalan.
"Pendonor sukarela ini biasanya memiliki kualitas darah yang baik, dan mereka datang tanpa mengetahui penerima darahnya, sehingga stok darah terjaga," jelasnya.
PMI Kota Semarang juga mempersiapkan diri menghadapi bulan-bulan rawan bencana, seperti Desember hingga Februari, di mana hujan deras dan potensi banjir dapat meningkatkan permintaan darah.
Dengan stok yang memadai, PMI Kota Semarang berkomitmen menjaga ketersediaan darah untuk menjamin layanan optimal bagi masyarakat di tengah musim hujan dan kondisi darurat.