SuaraJawaTengah.id - Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, secercah harapan tumbuh dari Kabupaten Demak.
Momen itu terjadi pada acara Puncak Demak In Frame Jilid 1 yang menggelar dialog publik bertema “Bhayangkari Care to Women, Culture, and Leadership” sekaligus menganugerahkan penghargaan bagi para perempuan inspiratif di Pendopo Kabupaten Demak pada pada Minggu (25/5/2025).
Acara ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata sinergi lintas elemen yang peduli terhadap perempuan, budaya, dan kepemimpinan lokal.
Acara yang digelar oleh Pengurus Bhayangkari Cabang Demak bersama Komunitas Kepemudaan KOPI CERIA serta stakeholder lainnya ini dihadiri langsung oleh Bupati Demak, Eisti’anah, Forkopimda, kasepuhan, hingga tokoh masyarakat.
Baca Juga:Menengok Pembuatan Dupa Imlek di Demak, Tergerus Zaman Tanpa Perhatian
Kehadiran mereka menjadi simbol kuat bahwa keberpihakan pada perempuan dan budaya adalah tanggung jawab bersama.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Shofiyul Amin, menegaskan pentingnya dialog publik sebagai wadah pembelajaran generasi muda.
Ia menekankan bahwa pendidikan bagi perempuan menjadi pondasi penting dalam membangun peradaban, terlebih di wilayah seperti Demak yang kaya sejarah dan nilai luhur.
“Literasi keperempuanan dan budaya sangat penting bagi kita semua sebagai khazanah keilmuan. Tidak tanggung-tanggung, kita hadirkan pakar keilmuan, praktisi, dan tokoh untuk memberikan banyak pembelajaran kepada kita,” ujarnya penuh semangat.
Semangat itulah yang menjelma dalam suasana hangat dan penuh inspirasi sepanjang dialog publik. Salah satu momen yang paling menggugah adalah ketika Ketua Bhayangkari Cabang Demak, Victoria Ari, memberikan sambutan sebagai keynote speaker.
Baca Juga:Dua Tanggul Jebol, 9.177 Jiwa Terdampak, Lembaran Kelam Banjir di Demak akankah Terulang?
Dalam narasinya, ia menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini tak lain merupakan bagian dari gerakan bertema besar “Perempuan Hebat Melahirkan Generasi Handal”, yang sebelumnya telah digelar di Mapolres Demak.
Lebih dari 300 peserta, mayoritas generasi muda, hadir mengikuti kegiatan ini. Bagi mereka, Demak In Frame bukan hanya panggung ekspresi, tapi juga ruang pembentukan karakter.
“Demak In Frame adalah sebuah harapan dan cita-cita untuk generasi muda Demak kembali mengingat nilai-nilai luhur tanah kelahirannya, kemudian membangun generasi yang berakar budaya dengan menggali potensi serta menjadi wadah untuk mereka berkembang,” ujar Victoria Ari.
Ia pun mengangkat kembali sosok inspiratif dari sejarah lokal: Ratu Kalinyamat, putri Sultan Trenggono, yang berani melawan dominasi Portugis di masanya.
“Baik Sultan Trenggono maupun putrinya berhasil memperluas daerah perdagangan yang tentunya membawa kesejahteraan bagi rakyat. Kedua tokoh tersebut membuat Indonesia disegani oleh negara-negara lain. Mereka yang merupakan putra-putri dari daerah menjadi inspirasi bagi kami untuk mengangkat potensi Kabupaten Demak ke tingkat provinsi hingga kancah nasional bahkan internasional,” tuturnya.
Pernyataan itu disambut antusias para peserta. Tak sedikit yang terinspirasi untuk kembali menelusuri sejarah lokal, mencari jati diri, dan menemukan peran mereka dalam perubahan sosial.