Angka Kemiskinan Jateng Anjlok! BPS Ungkap 5 Faktor Kunci di Baliknya

BPS merilis data terbaru angka kemiskinan di Jawa Tengah per Maret 2025 yang menunjukkan penurunan signifikan. Sebanyak 337,64 ribu orang berhasil keluar dari garis kemiskinan

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 25 Juli 2025 | 19:22 WIB
Angka Kemiskinan Jateng Anjlok! BPS Ungkap 5 Faktor Kunci di Baliknya
Ilustrasi kemiskinan. [Freepik]
Situasi Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). [Istimewa]
Situasi Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). [Istimewa]

Penurunan angka kemiskinan ini tidak lepas dari membaiknya kondisi perekonomian di Jawa Tengah. Endang menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhinya secara positif.

Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada triwulan I tahun 2025 yang berhasil mencapai 4,96 persen. Angka ini tercatat lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi yang positif ini menjadi sinyal adanya peningkatan aktivitas ekonomi yang berdampak pada pendapatan masyarakat.

5. Menurunnya Angka Pengangguran Terbuka

Baca Juga:Menengok Kemiskinan di Jateng, Pengamat Soroti Kepemimpinan Ganjar Jelang Debat Pilpres: Yang Miskin, Masih Miskin

Pencari kerja memadati area gelaran Jakarta Job Fair 2025 di GOR Pancoran, Jakarta, Selasa (29/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi Pencari kerja. [Suara.com/Alfian Winanto]

Faktor kunci lainnya adalah penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Selama periode Agustus 2024 hingga Februari 2025, terjadi penurunan angka pengangguran terbuka yang mencapai 0,45 poin.

Menurunnya angka pengangguran berarti semakin banyak penduduk usia kerja yang terserap di pasar tenaga kerja. Hal ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan pendapatan per kapita dan kemampuan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mendorong mereka keluar dari garis kemiskinan.

Keberhasilan ini juga didukung oleh berbagai program intervensi pemerintah seperti di bidang pendidikan, kesehatan, hingga bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak